Liputan6.com, Jakarta Berlangsungnya sejumlah event internasional seperti Asian Games, Asian Para Games dan Annual Meeting IMF-World Bank turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dari ketiga ajang tersebut, khususnya Asian Games mampu menyumbang 0,05 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, angka 0,05 persen memang terlihat kecil. Namun sebenarnya 0,05 persen ini dikalikan dengan total produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang mencapai Rp 15 ribu triliun.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau tidak ada Asian Games katakan pertumbuhan ekonomi kita 5,15 persen. Karena ada Asian Games menambah 0,05 persen. Maka pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah ada Asian Games ini 5,2 persen. Jadi ini memberikan dampak yang membantu pertumbuhan ekonomi nasional," ujar dia dalam acara Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Dia menjelaskan, selama kurun waktu 3 tahun yaitu mulai dari persiapan pada 2015 hingga pelaksanaan Asian Games pada 2018, total dampak langsung bagi perekonomian Indonesia mencapai Rp 40,6 triliun.
"Secara keseluruhan, total dampak langsung Asian Games dalam periode 2015-2018. 2015 indonesia mendapatkan mandat untuk menjadi tuan rumah menggantikan Hanoi Vietnam yang mundur. Selama 3 tahun periode persiapan dampak langsung Asian Games sebesar Rp 40,6 triliun," ungkap dia.
Porsi terbesar yaitu terhadap investasi di sektor infrastruktur yang mencapai Rp 29,1 triliun dengan rincian di Jakarta Rp 13,6 triliun, Palembang Rp 15,4 triliun dan Jawa Barat Rp 73,7 miliar.
"Rp 29 triliun paling besar di investasi infrastruktur. Ketika 1962 kita menggelar Asian Games, dampaknya tidak hanya saat acaranya tetapi kepada infrastruktur yang masih dipakai jauh setelah Asian Games berlangsung. Begitu juga Asian Games ini ada Rp 29 triliun langsung konsumsi infrastruktur," jelas dia.
Kemudian kedua yaitu belanja operasional penyelenggaraan selama kurun waktu 2015-2018 yang sebesar Rp 7,8 triliun, dengan rincian di Jakarta Rp 5,7 triliun, Palembang Rp 2,1 triliun dan Jawa Barat Rp 9,7 miliar.
Kemudian dari pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) yang sebesar Rp 3,7 triliun, dengan rincian di Jakarta Rp 2,8 triliun, Palembang Rp 497 miliar dan Jawa Barat Rp 350 miliar.
Sementara dari sisi penciptaan nilai tambah atau keuntungan ekonomi riil mencapai Rp 8,2 triliun pada 2018 atau secara kumulatif pada periode 2015-2019 akan mencapai Rp 22,3 triliun.
"Kalau kita bicara efek pengganda (multiplier effect) dari kegiatan Asian Games terhadap perekonomian selama periode 2015-2018 adalah Rp 42 triliun lebih," tandas dia.