Liputan6.com, Semarang - Top 3 berita hari ini, pembangunan jalan tol memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan sebuah daerah. Tidak hanya sebagai sarana dan prasarana transportasi, jalan tol sejatinya juga untuk mengatasi kemacetan.
Namun di Semarang, proyek pembangunan jalan tol mendapat penolakan dari anggota DPRD setempat. Banyak pertimbangan yang dijadikan alasan.
Advertisement
Dari sisi investasi, total dana yang dibutuhkan sangat besar dibandingkan pembangunan jalur kereta api. Per kilometernya dibutuhkan biaya sekitar Rp 150 miliar. Jauh lebih mahal untuk jalur kereta api.
Alasan lain karena pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta merupakan jalur rawan gempa bumi.
Sementara itu, memasuki hari ke-20 pascagempa mengguncang Palu, Donggala, dan sekitarnya, trauma akibat gempa masih dirasakan sejumlah warga.
Indra (25) warga Desa Setupatok Kabupaten Cirebon menjadi salah satu korban selamat dari kedahstayan tsunami dan gempa yang mengguncang Palu.
Indra yang sehari-hari bekerja sebagai penjual cobek menuturkan, saat gempa susulan datang, dia disapu ombak setinggi atap rumah.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Ini Alasan DPRD Jateng Tolak Pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta
Sejumlah anggota DPRD Jawa Tengah menolak rencana pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta yang termasuk proyek strategis nasional. Proyek tersebut dinilai tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).
Pertimbangan lain, pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta akan mengurangi lahan basah atau pertanian produktif seluas 350 hektare, biaya pembangunan jalan tol sepanjang 70 kilometer ini cukup besar, dan jalur pembangunan jalan tol merupakan jalur rawan gempa bumi.
Jalan tol yang dikoneksikan dengan jalan tol Semarang-Solo ruas Ungaran-Bawen ini diperkirakan akan menelan biaya investasi sekitar Rp 10,72 triliun.
2. Cerita Korban Tsunami Palu Asal Cirebon Tergulung Ombak Sampai 50 Meter
Indra merupakan satu dari tujuh warga Cirebon yang menjadi korban gempa dan tsunami Palu Sulawesi Tengah yang selamat.
Selama 3 tahun tinggal di Palu, keluarga Indra sehari-hari mencari nafkah dengan berjualan cobek di Pantai Barat Palu.
Dia mengaku, saat gempa susulan melanda, Indra sempat meneruskan perjalanannya jualan cobek menggukanakan motor. Indra sempat melihat lautan di pinggir pantai dalam kondisi tenang. Namun, tiba-tiba air laut meninggi setinggi atap rumah.
3. Polemik Kedatangan Habib Bahar bin Smith di Manado
Kedatangan Habib Bahar bin Smith ke tanah Manado, Sulawesi Utara, menuai polemik.
Meski sudah tiba di Manado pada Senin, 15 Oktober 2018, pukul 17.00 Wita, hingga menjelang Isya, Habib Bahar bin Smith tertahan di salah satu ruangan di Bandara Sam Ratulangi Manado.
Pantauan Liputan6.com hingga pukul 20.00 Wita tadi malam ratusan anggota ormas adat masih berjaga-jaga di sekitar bandara. Mereka menolak kedatangan Habib Bahar bin Smith karena dinilai memberikan ceramah berisi paham radikal.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini: