BKN: Honorer K2 Masih Kesulitan Lamar CPNS 2018 Lewat Online

Pemerintah juga telah memberi kesempatan kepada eks honorer K2 untuk diangkat menjadi PNS pada 2013.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Okt 2018, 20:00 WIB
Calon pendaftar mencoba mengakses situs Sistem Seleksi CPNS 2018 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta Badan Kepegawaian Negara (BKN) melaporkan total pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil 2018 (CPNS 2018) untuk formasi Honorer K2 sekitar 8.802 orang.

Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan menyatakan, jumlah tersebut masih lebih kecil dibanding angka total tenaga honorer K2 yang sebesar 13.345 orang.

"Yang kita tahu, tenaga honorer K2 sekarang ada 13.345 orang. Ternyata yang buat akun di SSCN hanya 8.802 orang, kemudian yang men-submit sedikit di bawah itu, 8.765 orang," jelas dia di Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Dia mengatakan, itu karena banyak tenaga honorer yang hingga kini masih bingung cara mendaftarkan diri menjadi CPNS di situs sscn.bkn.go.id.

"Dari sekitar 70 persen (honorer K2) yang masuk ke helpdesk offline di kantor kami rata-rata mempertanyakan bagaimana cara mendaftar. Padahal itu jelas, sangat sederhana," ungkap dia.

Ridwan pun mengatakan, masalah dan tantangan lain yang harus dihadapi tenaga honorer yakni ketika mereka terpaksa menyerahkan proses pendaftaran kepada operator sekolah untuk menyelesaikannya

"Ketika si operator sekolah tidak tahu data atau salah klik, maka akhirnya jadi seperti itu. Jadi bukan tenaga honorer K2 yang menginput ke SSCN, tapi orang lain," papar dia.

Disebutkannya, pemerintah juga telah memberi kesempatan kepada eks honorer K2 untuk diangkat menjadi PNS pada 2013 silam, namun gagal melewati passing grade kala itu.

"Kemudian tahun ini diberi lagi. Dari situ mungkin bisa dilihat, betapa pemerintah telah melakukan segala upaya untuk membuat teman-teman honorer K2 dari tenaga kesehatan dan pendidikan untuk bisa masuk (jadi CPNS)," urainya.

"Tapi tentu saja tidak semua bisa, karena ada batas-batas dan syarat minimal yang harus mereka penuhi," pungkas dia.

 


Alumni 5 Universitas Ini Paling Banyak Daftar CPNS 2018

Peserta tes seleksi CPNS Kemenkumham saat menjawab soal dengan sistem CAT di gedung BKN, Jakarta, Senin (11/9). Pada 2017, tercatat 1.116.138 pelamar CPNS mendaftar di lingkungan Kemenkumham. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hari ini, pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengumumkan total pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018. Terdapat 4,4 juta orang yang mendaftar di SSCN, dan 3,6 juta di antaranya berhasil menyelesaikan proses pendaftaran.

Pihak BKN pun mendapati sejumlah data menarik terkait pelamar seleksi CPNS, yakni universitas mana yang terbesar melamar di seleksi ini. Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan pada konferensi pers pada Selasa (16/10/2018) di Jakarta.

Daftar universitasnya adalah:

1. Universitas Terbuka

2. Universitas Pendidikan Indonesia

3. Universitas Negeri Padang

4. Universitas Negeri Semarang

5. Universitas Brawijaya

"Pertama, Universitas Terbuka, itu 100 ribu-an, kemudian UPI, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 33 ribuan. Universitas Negeri Padang itu 31 ribuan. Universitas Negeri Semarang, 31 ribu juga. Yang kelima Universitas Brawijaya," ujar Ridwan.

Selanjutnya, ia memberi keterangan terkait program studi (prodi) kuliah yang paling populer di antara para pelamar CPNS. Jurusan-jurusan tersebut kebanyakan adalah di bidang keguruan.

1. PGSD 

2. Kebidanan 

3. Guru pendidikan agama Islam 

4. Manajemen 

5. Akuntansi

"Prodi yang paling banyak, pertama, tentu saja bisa ditebak prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar atau  PGSD. Kemudian, kedua, kebidanan. Sudah bisa ditebak karena ranking kedua terbanyak di bidang kesehatan. Ketiga, guru pendidikan agama islam, diasuh oleh Kemenag. Keempat, manajemen. Kelima, akuntansi," terang Ridwan.

Nantinya, para peserta tinggal menunggu hasil verifikasi. Para peserta bisa mengecek akun SSCN mereka atau instansi terkait sampai tanggal 21 Oktober 2018 untuk mengetahui apakah mereka lolos untuk mengikuti tahap selanjutnya di seleksi CPNS.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya