Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah pada perdagangan saham Rabu (17/10/2018). Meski begitu, IHSG masih dalam rentang koreksi wajar.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengatakan, di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), IHSG masih akan berusaha menggeser rentang konsolidasi. Sebab itu, IHSG baru menunjukkan penguatan (uptrend) hanya di waktu jangka panjang saja.
Dalam momentum koreksi wajar ini, William menyarankan investor agar melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang. "Pada hari ini proyeksi[ IHSG]( 3668322 "") di range 5.621-5.872," jelasnya.
Baca Juga
Advertisement
Seirama, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi melihat IHSG masih akan tersungkur dengan support resistance 5760-5842.
Ini berlainan dimana saham-saham bursa Asia mayoritas ditutup menghijau menguat seperti indeks Nikkei naik 1.25 persen, TOPIX naik 0.74 persen dan HangSeng naik 0.075 persen. Sedangkan CSI tercatat turun 0.81 persen pada sesi kedua cukup dalam.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada juga mengatakan, pelemahan mata uang rupiah turut menekan IHSG untuk melaju di zona hijau.
Ia pun berharap aksi jual tidak membesar agar tidak menambah tekanan pada IHSG. "Tetap waspadai pelemahan lanjutan" ujarnya.
Adapun saham-saham sektor yang laik diburu investor pada hari ini sebagai berikut:
Analis William mencermati saham PT H M Sampoerna Tbk (HMSP), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan juga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Kemudian Lanjar memilih saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Japfa Tbk (JPFA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), serta PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
Penutupan
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa ini meskipun sempat mengalami tekanan.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa (16/10/2018), IHSG naik 73,56 poin atau 1,28 persen ke posisi 5.800,81. Indeks saham LQ45 menguat 1,90 persen ke posisi 917,40. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 200 saham menguat sehingga mendorong IHSG. Selain itu 195 saham melemah dan 111 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.800,81 dan terendah 5.719,50.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 358.655 kali dengan volume perdagangan 8,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6 triliun. Investor asing beli saham Rp 264 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.182.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan turun 0,68 persen. Sektor saham barang konsumsi naik 2,35 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur naik 2,14 persen dan sektor saham manufaktur terdongkrak 2,05 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham CITY mendaki 25 persen ke posisi Rp 545 per saham, saham DIGI bertambah 24,84 persen ke posisi Rp 1.005 per saham, dan saham RMBA menanjak 13,94 persen ke posisi Rp 376 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham IBST susut 19,79 persen ke posisi Rp 5.775 per saham, saham VRNA merosot 13,39 persen ke posisi Rp 110 per saham, dan saham LPCK terpangkas 13,36 persen ke posisi Rp 1.200 per saham.
Advertisement