Liputan6.com, Pasuruan - Keindahan air terjun Putuk Truno di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, yang kala pagi hari memunculkan pelangi jadi saksi bila kekuatan cinta sejati takkan bisa dibendung, meskipun dengan ajian matra sakti madraguna.
Spirit the power of love itu bersemayam dalam jiwa Pangeran Joko Taruno dan Putri Sri Gading Lestari, yang hidup pada era kejayaan Kerajaan Majapahit.
"Joko Taruno adalah Pangeran Majapahit, putra dari Raja Hayam Wuruk dengan seorang selir. Meskipun begitu, keteguhan hati dan kebulatan tekadnya menurun dari Bapaknya. Sang Raja Majapahit yang menguasai nusantara sampai semenanjung China," tutur Totok, penjaga wanawisata air terjun Putuk Truno, Selasa, 16 Oktober 2018.
Baca Juga
Advertisement
Kisah cinta itu bermula saat Joko Taruno mulai menaruh hati kepada Putri Sri Gading Lestari, anak dari Raja Arya Wiraraja, penguasa Pulau Madura yang memiliki andil besar berdirinya kerajaan Majapahit.
Meskipun keduanya sudah saling menyayangi. Raja Arya Wiraraja mentah-mentah menolak pinangan Joko Taruno. Hal ini lantaran, ia hanyalah putra dari keturunan seorang selir raja.
"Mengetahui pertautan kasih keduanya tak bisa dipisahkan. Raja Arya Wiraraja mengasingkan putrinya untuk bertapa di kawasan air terjun. Benteng gaib pun dibangun oleh sang Raja, agar Sang Putri dan Pangeran tak bisa bertemu dan berhubungan telepati," kata Totok.
Sang Putri bersedih. Jika terdengar suara aungan seperti aungan serigala di sekitar air terjun, warga mempercayai itu aungan itu adalah tangisan kekecewaan Sang Putri.
"Masyarakat dulu sampai kini pun menjuluki air terjun itu bernama Coban Baung, serta Putri Sri Gading Lestari dijuluki Putri Baung (Serigala). Sekarang lokasinya tercatat di Kecamatan Purwodadi, Pasuruan," ucap Totok.
Jiwa Bersatu
Komunikasi yang tiba-tiba terputus dengan sang belahan hati, membuat Joko Taruno tak patah semangat. Kekuatan cintanya tak bisa diadang oleh siapa pun. Segala kesaktian dan aji-aji mantra pun dikeluarkan. Hingga Pangeran Joko Taruno berhasil melakukan komunikasi batin dengan Sang Putri.
Pangeran Joko Taruno yang tak bisa membongkar kuatnya benteng gaib buatan Raja Arya Wiraraja, melalui komunikasi batin, mengajak Sang Putri untuk bertapa hingga keduanya moksa (bebas dari ikatan duniawi).
"Akhirnya, (jiwa) Joko Taruno berhasil menjebol benteng gaib yang menghalanginya dan memboyong sang putri ke tempat pertapaannya. Kini warga Pasuruan menjuluki tempat itu air terjun Putuk Truno, atau air terjun keabadian," ujar Totok.
Air terjun Putuk Truno jadi saksi cinta keduanya bersatu dan abadi. Hal ini juga dibuktikan adanya tenger (tanda) sebuah petilasan di atas air terjun.
Sampai sekarang ini, para pengunjung pun percaya, jika berkunjung ke air terjun Putuk Truno, akan diberkahi cinta yang kekal abadi. "Para pengunjung masih percaya akan mitos ini. Kala hari minggu pasti ramai. Rata-rata pengunjung dari luar kota," ucap Totok.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement