Liputan6.com, Huangzhou - Demi gambar selfie yang paripurna, sekelompok wisatawan China nekat menginjak kebun rumput berwarna merah muda yang langka dan amat indah. Lokasi swafoto nan unik di taman tepi sungai Binjiang di Kota Hangzhou itu pun rusak akibat ulah para turis tersebut.
Seperti dikutip dari Asia One, Rabu (17/10/2018), pemandangan indah taman itu sepertinya telah memicu para wisatawan untuk selfie ,meski ada tali penghalang sebagai pembatas. Mereka mengabaikan larangan untuk tak masuk tanpa izin.
Baca Juga
Advertisement
Thepaper.cn melalui South China Morning Post pada 15 Oktober melaporkan bahwa pelancong memasuki area rumput seluas 10 hektar untuk berfoto, merusaknya saat menginjaknya untuk menuju posisi potret.
China Daily melaporkan, padang rumput dari biji rumput merah muda itu ditanam pada 2016, ketika Hangzhou menjadi tuan rumah KTT G20.
Satu turis bahkan datang pada tengah malam, hanya untuk berswafoto dengan sebidang lahan rumput pink itu.
Juru kunci taman, Zhang, mengatakan bahwa butuh tiga tahun untuk merawat tanaman yang diimpor dari Australia itu. Suaranya terdengar serak akibat meneriaki para turis yang keras kepala menginjak rumput dan melewati batas yang telah ditentukan hanya demi selfie.
"Benih-benih tanaman diimpor dari Australia, dan saya sudah merawat pertumbuhannya, tetapi saya tidak pernah membayangkan mereka akan dihancurkan hanya dalam dua atau tiga hari," tutur Zheng dengan air mata menggenang di pelupuk matanya.
"Bagi saya, mereka seperti putra dan putri saya. Ini seperti menyaksikan mereka dipukuli oleh orang barbar, tetapi saya tidak bisa berbuat apa pun untuk membantu."
Saksikan juga video berikut ini:
Kecewa
Rusaknya padang rumput pink itu membuat sejumlah kalangan kecewa dengan aksi para turis. Netizen juga merasakan kesedihan seperti yang dialami para perawat dan penjaga lokasi tersebut.
Sementara itu, akibat semakin banyak turis yang datang selama akhir pekan, Zhang mengatakan dia tidak punya pilihan selain menebang rumput merah muda itu demi melindunginya dan memastikan agar mekar lagi pada tahun berikutnya.
Sekarang, rumput merah muda itu tidak ada lagi.
Hangzhou bukan satu-satunya tempat di China yang mengalami perilaku tidak beradab seperti itu.
"Di Foshan, Provinsi Guangdong, China selatan, sebuah taman dengan rumput merah muda juga mengalami hal serupa. Namun pihak setempat akhirnya terpaksa membatasi jumlah wisatawan yang masuk," kata harian Guangzhou Daily setempat pada hari Selasa.
Advertisement