Pertamina Siap Terbitkan Global Bond untuk Belanja Modal

Dana yang diperoleh‎ dari global bond akan digunakan untuk belanja modal Pertamina.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Okt 2018, 16:31 WIB
Pertamina menerbangkan 2 mobil tangki untuk membantu operasional distribusi BBM di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Humas Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) segera menerbitkan surat utang global (global bond) dalam waktu dekat ini. Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk membiayai belanja modal perusahaan (capital expenditure/capex).

Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansury mengatakan, ‎penerbitan global bond akan diumumkan pada tahun ini setelah rencana kerja perusahaan ditetapkan.

"Kami akan umumkan segera. Kami akan lakukan di tahun ini dan kami akan umumkan begitu rencana tersebut sudah matang," kata Pahala, di‎ Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Dana yang diperoleh‎ dari global bond akan digunakan untuk belanja modal Pertamina. Dia mengakui, belanja modal ke depan cukup tinggi untuk menjalankan proyek yang direncanakan. Namun, Pahala belum bisa menyebutkan target dana dalam penerbitan ini.

"Belum bisa disampaikan jumlahnya.‎ Ini memang rencana kita untuk bisa mencari sumber pendanaan, jumlah capex kita ke depan cukup tinggi," ujarnya.

Belanja modal ke depan adalah ekspansi bisnis, pembangunan kilang melalui progam Refinery Development Master Plan (RDMP) dan pembelian lahan untuk proyek. Pendanaan belaja modal tersebut akan‎ dilakukan secara bertahap.

‎Enggak bisa disebutkan satu persatu tapi ada RDMP, ada rencana ekspansi pembelian lahan, kita masih finalisasi budget kita dan sebagainya," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rupiah Melemah, Pertamina Yakin Tetap Raih Untung

Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mulai dari Rp500 hingga Rp900 per liter mulai 1 Juli 2018. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 Pertamina optimistis masih meraup laba pada tahun ini, meski harga minyak naik dan rupiah tertekan terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan perhitungan, Pahala mengatakan, perusahaan masih bisa membukukan laba untuk laporan keuangan tahun ini. 

Dengan begitu sampai akhir 2018 Pertamina masih meraup keuntungan atas kegiatan usaha tahun ini.

‎"Prognosa kita sampai dengan saat ini Pertamina masih akan membukukan laba untuk 2018. Harapan kita sampai dengan akhir tahun nanti kita masih bisa bukukan laba," kata dia.

Meski masih meraup untung, menurut Pahala, besarannya jauh lebih rendah ketimbang tahun lalu yaitu sebesar US$ 2,4 miliar di 2017 atau Rp 36,4 triliun (kurs Rp 13.500).

‎"Tentunya berkurang, tapi kita masih akan bukukan laba sampai dengan akhir tahun," ucapnya.

Namun ketika ditanyakan besaran keuntungannya, mantan Direktur Utama Garuda Indonesia ini belum bisa menyebutkan. Dia hanya menyebutkan keuangan Pertamina masih positif pada tahun ini.

"Nggak bisa kasih angka. Saya nggak hapal angkanya. Masih akan positif Insya Allah‎," tandasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya