Hobi Makan Mi Instan Tiap Hari, Remaja Meninggal karena Kanker Perut

Salah satu siswa asal Taiwan meninggal akibat mengonsumsi mi instan setiap hari.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 19 Okt 2018, 16:03 WIB
Inilah Alasan orang-orang sangat menggandrungi mi instan

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya nikmat, mi instan juga tidak menguras kantong para kosumennya. Keberadaan mi instan juga sudah tersebar dimana-mana dengan berbagai varian rasa. Namun, taukah kamu bahwa terdapat banyak sekali kandungan jahat yang tidak sehat bagi tubuh kita jika terus-menerus mengonsumsi mi instan?

Baru-baru ini di Taiwan terdapat seorang siswa berumur 18 tahun yang meninggal karena kanker perut setelah mengonsumsi mi instan setiap hari. Dilaporkan bahwa remaja itu mulai melakukan kebiasaannya yang sangat tidak sehat ini sejak duduk di sekolah menengah. Bahkan, dia pun juga memasak sebungkus mi instan setiap tengah malam sebelum tidur.

Gejala lain dari kanker ovarium yang akan dirasakan yakni nyeri panggul, kehilangan nafsu makan, dan mudah mengantuk. (Foto: iStockphoto)

Setelah lulus dari sekolah menengah dan berhasil masuk ke universitas, ia mulai merasakan gejala yang tidak nyaman pada tubuhnya. Tak jarang ia merasakan perut kembung, mual, hingga sakit perut yang berkepanjangan.

Pihak keluarga pun menjadi khawatir karena kondisi yang dialami remaja itu karena makin hari makin memburuk dan segera membawanya ke rumah sakit untuk perawatan medis. Tak disangka, pihak medis memberikan hasil diagnosanya dan menyatakan bahwa remaja itu menderita kanker perut stadium akhir.

Hanya tersisa sedikit harapan baginya untuk tetap bertahan hidup karena sel kanker sudah menyebar ke organ-organ lainnya. Setelah berjuang melawan kanker selama lebih dari setahun, akhirnya penyakit tersebut berhasil merenggut nyawanya.


Gejala kanker perut

Ilustraasi foto Liputan6

Ahli onkologi di salah satu rumah sakit Taiwan, Dr. Gan mendesak masyarakat untuk mengurangi konsumsi sosis, daging asap, makanan acar, dan mi instan karena makanan-makanan jenis itulah yang mampu memicu penyebaran kanker pada tubuh lebih cepat.

Setiap pasien yang menderita kanker perut biasanya tak akan menunjukkan gejala yang terlalu signifikan pada tahap awal dan kondisi tersebut sering salah didiagnosis sebagai gastritis. Ini adalah alasannya mengapa 80 persen pasien kanker perut baru dapat terdeteksi terkena penyakit ketika sudah sampai pada tahap terminal atau tahap akhir.

Menurut American Cancer Society, gejala kanker perut meliputi:

- Nafsu makan yang buruk

- Berat badan menurun

- Sering merasakan sakit perut

- Sering merasakan ketidaknyamanan yang jelas pada perut

- Rasa mudah kenyang pada perut bagian atas setelah makan makanan ringan

- Mulas atau gangguan pencernaan

- Sering mual hingga muntah

Tidak dapat dipungkiri bahwa mi instan itu memang murah dan dapat mengisi perut kita hingga kenyang, tetapi demi kesehatan diri sendiri, alangkah lebih baik apabila kita hendak membatasi mengonsumsi mi instan tersebut.

Penulis: 

Immanuela Harlita Josephine

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya