Jangan Duduk Seharian di Kantor, Nanti Cepat Mati

Dampak dari duduk yang terlalu bisa menyebabkan kematian lebih cepat dibanding mereka yang aktif.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 18 Okt 2018, 13:00 WIB
Ilustrasi kantor dan tempat kerja. (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Coba ingat-ingat durasi lama Anda duduk dalam satu hari. Dari di tempat kerja, selama perjalanan pergi dan pulang, sampai Anda memilih menonton televisi begitu sampai di rumah. Sebagian besar kehidupan masyarakat modern dilakukan duduk. 

Menurut fisioterapis dari Departemen Fisioterapi Rumah Sakit Umum Sengkang, Singapura, Bernice Liu, duduk untuk jangka waktu yang lama bisa memengaruhi kesehatan Anda.

"Ini berkaitan juga dengan penelitian yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang tidak memadai dapat menyebabkan sejumlah risiko kesehatan," kata Liu seperti dikutip dari Singapore Health XChange pada Kamis, 18 Oktober 2018.

 


Lamanya Duduk Orang Dewasa

Ilustrasi meeting di kantor (iStockphoto)

Sebuah penelitian pernah dilakukan untuk membandingkan lamanya orang dewasa menghabiskan waktu sehari-hari untuk duduk.

Menurut Liu, hasil dari penelitian itu didapatkan, orang dewasa yang duduk tidak lebih dari dua jam di depan televisi, menghadapi 50 persen risiko kematian tanpa sebab apa pun.

Besaran angka persentase terus bertambah seiring durasi yang Anda habiskan untuk berdiam diri.

"Empat jam sehari untuk menonton yang disukai, menghadapi 125 persen peningkatan risiko serangan jantung, nyeri dada, atau penyakit serupa," ujarnya.

 


Dunia Semakin Maju

Ilustrasi Foto Bekerja di Kantor (iStockphoto)

Semakin ke sini, dunia semakin canggih saja. Yang membuat orang-orang hanya duduk berjam-jam pada satu waktu, dan mengurangi kebutuhan mendasar untuk tetap aktif.

Padahal, kata Liu, tidak aktif secara fisik telah diidentifikasikan sebagai faktor risiko utama keempat dari kematian global, yang menyebabkan sekitar 3,2 juta kematian di Singapura setiap tahun.

Liu, mengingatkan bahwa ini perkara serius yang harus segera ditangani.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, satu dari empat orang dewasa secara global tidak cukup aktif, dan 80 persen dari populasi muda dunia cenderung tak aktif. 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya