Liputan6.com, Kalimantan Selatan Fokus pemerintah menuju Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia 2045 dapat dilakukan dengan mengoptimalkan lahan rawa pasang surut dan air tawar. Sehingga mampu menyediakan kebutuhan pangan yang besar.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan laporan Organisasi Pangan Dunia (Food Agriculture Organization/FAO), perkiraan pemerintah Indonesia, ada sekitar 34 juta hektar rawa di Indonesia. Lebih dari 9 juta total lahan rawa tersebut punya potensi untuk produksi pertanian.
Potensi lahan rawa untuk pertanian dapat meningkatkan produksi beras. Salah satu contohnya, di Kecamatan Jejangkit, Kalimantan Selatan ada lebih dari 3.000 hektar lahan rawa yang sudah dibudidayakan menjadi lahan pertanian (sawah).
Dulu, lahan rawa lebak dan pasang surut tidak bisa dimanfaatkan untuk pertanian saat air sedang pasang. Namun, kini hal ini bisa diatasi berkat bantuan teknologi seperti disampaikan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Pending Dadih Permana.
Salah satu teknologi yang dipakai Kementerian Pertanian adalah polder setinggi tiga meter dan lebar lima meter. Polder dilengkapi pintu dapat membuat akses air mengalir dari sawah ke tempat pembuangan.
“Kami melihat kepemimpinan pemerintah dalam hal ini, dan kami sangat senang bahwa Kementerian Pertanian mempromosikan penerapan praktik-praktik pertanian yang baik terkait dengan penerapan model FAO untuk Intensifikasi Produksi Pangan yang berkelanjutan, termasuk mengurangi penggunaan pestisida melalui Pengendalian Hama Terpadu,“ kata FAO Representative di Indonesia Stephen Rudgard dalam pidatonya saat pembukaan Hari Pangan Sedunia di Desa Jejangkit, Kalimantan Selatan hari ini, Kamis (18/10/2018), sesuai rilis yang diterima Health Liputan6.com.
Simak video menarik berikut ini:
Ketercukupan pangan
Ketercukupan pangan menjadi salah satu pertimbangan yang perlu dipersiapkan. Secara global, produksi pangan harus digandakan pada 2050 untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan memberi makan populasi lebih dari 9 miliar orang.
Pada tahun 2050, penduduk Indonesia akan mencapai 300 juta jiwa ditambah meningkatnya urbanisasi dan perubahan permintaan konsumen. Untuk mempersiapkan hal itu, sistem pangan di Indonesia harus diperkuat.
Stephen juga menekankan, peningkatan produktivitas pangan sangat penting untuk memberi makan populasi yang berkembang. Namun, yang lebih penting untuk memiliki pendekatan pertanian yang berkelanjutan dalam berbagai intervensi pertanian.
Advertisement