Bak Kesetaraan Gender, 5 Hewan Ini Bos Besarnya Adalah Betina

Lima hewan berikut dipimpin oleh betina, bukan pejantan. Apa saja?

oleh Afra Augesti diperbarui 18 Okt 2018, 19:40 WIB
Paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) terlihat di daerah di mana 'dunia yang hilang' ditemukan, di lepas pantai Tasmania, Australia. (Dokumentasi Eric Woehler dari University of Tasmania)

Liputan6.com, Jakarta - Dominasi pejantan sering dianggap sebagai norma yang wajar, yang terjadi dalam kerajaan hewan. Namun ada spesies lain yang justru dipimpin oleh betina. Dengan kata lain, betina menjadi bos dalam koloni tersebut.

Melansir Top Tenz, Kamis (18/10/2018), ada beberapa spesies hewan yang sangat bias terhadap peran gender, di mana betina berada "di atas angin", sedangkan pejantannya berada di posisi yang kurang menguntungkan.

Hewan apa saja yang dirajai oleh betina? Berikut 5 contohnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


1. Garangan Kerdil

Garangan (Herpestidae). (Wikimedia/Creative Commons)

Garangan (Herpestidae) dikagumi manusia karena kemampuannya dalam mengalahkan ular, namun sebenarnya penampilan garangan lebih terlihat mirip musang.

Salah satu anggota terkecil dari keluarga garangan, Dwarf Mongoose (garangan kerdil) sub-Sahara Afrika, dikenal karena mampu mengatur kelompok yang dijalankan oleh betina, dengan anggota sekitar 12-15 ekor.

Betina pemimpin cenderung memberlakukan aturan dan regulaasi hewani yang agak mengejutkan.

Misalnya saja kelompok Mongoose Pygmy dikepalai oleh seorang betina yang memegang hak atas pembibitan tunggal di antara semua betina di koloninya.

Betina lain tidak diizinkan untuk berkembang biak, tetapi dapat membantu mengasuh bayi yang baru lahir dari "sang ratu".

Jika betina lain melanggar ketetapan tersebut, maka anaknya akan dibunuh demi mempertahankan hierarki sosial.

Struktur tubuh garangan kerdil memang mengakomodasi peran pejantan. Umumnya, pejantan garangan kerdil bertugas sebagai penjaga yang bertanggung jawab atas pertahanan wilayah dan bertindak sebagai sentinel atau pengawal.

Meskipun bertubuh kecil, koloni garangan kerdil dapat menguasai wilayah seluas hingga 303,5 meter persegi, tergantung dari mana mereka mengumpulkan mangsa, seperti burung, serangga, ular hingga kadal.


2. Belalang Sembah

Belalang Sembah Betina. (Sumber (Wikimedia Commons/Philipp Psurek via Creative Commons)

Belalang sembah (Mantodea) dihargai oleh manusia sebagai pemburu hama kebun. Selain itu, serangga yang umumnya berwarna hijau daun ini juga dipelihara atau dimanfaatkan sebagai subjek daya tarik ilmiah.

Banyak orang berpendapat bahwa bentuk belalang sembah mirip alien. Namun tahukah Anda bahwa sistem pembibitan hewan ini tidak wajar?

Ketika kawin, belalang betina akan membunuh pejantannya dengan memakannya. Spesies belalang sembah jantan tertentu, seperti belalang China, berkontribusi pada kemampuan reproduktif betina.

Fekunditas (jumlah sel telur yang dihasilkan per tahun atau per satuan berat hewan) betina meningkat, ketika jumlah mangsa yang dikonsumsinya juga meningkat.

Ilmuwan menyebut, seekor belalang sembah jantan berfungsi sebagai sumber makanan utama yang berfungsi besar.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Royal Society B menemukan bahwa 63% makanan belalang China betina selama musim kawin hanya terdiri dari pejantan.

Investigasi mengungkapkan bahwa tingkat produksi telur pada belalang sembah China betina meningkat sebanyak 50 telur untuk satu pejantan yang dikanibalisasi pascakawin, menciptakan keuntungan reproduktif murni bagi betina.

Tes radioisotop menunjukkan bahwa tubuh belalang sembah jantan mampu memberikan cairan asam amino dan nutrisi penting lain dalam bentuk telur tambahan, serta vitamin untuk jaringan reproduksi betina.


3. Spotted Hyena

Spotted Hyena (Crocuta crocuta). (Wikimedia/Creative Commons)

Gigitan paling kuat dari semua mamalia adalah dari Spotted Hyena (Crocuta crocuta) atau dikenal sebagai hyena tertawa. Pada spesies ini, betina adalah gender yang mendominasi, kuat, dan jumlahnya lebih banyak dari jantan.

Spotted Hyena adalah spesies hyena terbesar dan pemburu ulung yang akan melahap habis seluruh tubuh mangsanya, termasuk tulang-tulangnya.

Hewan asli Sub-Sahara Afika ini juga merupakan contoh dramatis dari dominasi perempuan dalam spesies mamalia.

Adaptasi fisik dan sosial yang signifikan, mampu memposisikan betinanya sebagai yang berpangkat tinggi dalam kelompok mereka, yang dikenal sebagai klan.

Umumnya dalam sebuah klan, ada sebanyak 100 hyena yang dipimpin oleh seekor betina.

Namun, itu hanyalah sebagian kecil fisiologi tentang Spotted Hyena betina.

Fakta mengejutkan lainnya yakni klitoris keluarga anjing tersebut terlihat memanjang dan telah berevolusi menjadi pseudo-penis yang terlihat nyaris serupa dengan alat kelamin mamalia jantan.

Bahkan, ini mampu ereksi dan memiliki tulang penis.

Keunikan lainnya yaitu, semua betina yang tidak memiliki lubang vagina eksternal akan bersanggama dan melahirkan melalui pseudopenis ini.


4. Paus Pembunuh

Paus pembunuh J35 membawa bangkai bayinya yang baru dilahirkan di sekitar pantai British Columbia, Kanada, Selasa (24/7). J35 akhirnya melepaskan bayinya di laut lepas setelah membawanya selama 17 hari. (David Ellifrit/Center for Whale Research via AP)

Paus Pembunuh atau Orca (Orcinus orca) berpatroli di laut lepas untuk berburu mangsa, seperti anjing laut. Bagi sebagian besar orang awam, mungkin merupakan fakta mengejutkan bahwa paus pembunuh ternyata dipimpin oleh betina yang memberikan kontribusi besar terhadap kelangsungan hidup mamalia ini.

Dengan kebiasaan yang kompleks, perilaku, dan informasi yang mereka tangkap, paus pembunuh mampu melacak makanan mereka di jarak yang sangat jauh dan membesarkan anak-anak mereka sendiri --berdasarkan insting hewani yang kuat.

Menurut temuan yang dipublikasikan dalam Current Biology, orca betina berhenti melahirkan pada sekitar usia 40 tahun, tetapi ia dapat hidup sampai 90 tahun.

Selama hidupnya, orca betina yang telah berumur di atas 35 tahun akan lebih cenderung untuk memimpin sebuah kelompok, ketimbang betina yang umurnya lebih muda atau orca jantan.

Temuan menunjukkan bahwa kehadiran pemimpin betina yang lebih tua, mampu memberikan bantuan yang berharga dalam mencari mangsa dan memberikan pengetahuan tentang lingkungan dan ekologi ke kelompoknya saat mereka berburu.

Sebuah studi tahun 2012 mengungkapkan, kehadiran orca betina tersebut dapat memperpanjang tingkat kelangsungan hidup paus muda, mengingat orca memiliki masa hidup pascareproduksi terpanjang dalam kerajaan hewan, termasuk manusia.


5. Nyamuk

Ilustrasi Nyamuk (AFP)

Nyamuk (Culicidae) adalah serangga yang memiliki reputasi buruk di antara manusia. Dikenal sebagai hewan penghisap darah, rupanya ada alasan tersendir mengapa nyamuk betina sangat suka menyerang mangsa yang masih hidup untuk dihisap darahnya.

Alasan pemisahan gender, kata ilmuwan, bisa diklasifikasikan berdasarkan nyamuk penghisap darah dan nyamuk yang tidak menghisap darah. Semua ini berkaitan dengan nilai gizi yang terkandung dalam darah, yaitu untuk melengkapi betina dalam bereproduksi.

Nyamuk jantan tidak menghisap darah, tetapi memakan nektar tanaman untuk mendapatkan gula. Demikian pula dengan betinanya, ia pun memakan nektar dan sejenisnya, di samping membutuhkan darah sebagai sarana untuk mendapatkan protein dan meproduksi telur.

Setelah mendapatkan cairan yang kaya akan protein, asam amino dan konstituen sel darah, nyamuk betina pun siap bereproduksi. Telur-telur itu akan menetas menjadi larva nyamuk.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya