Liputan6.com, Lombok Timur - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan masyarakat untuk siaga dan waspada bencana. Terlebih karena letak geografis Indonesia yang berada di garis cincin api.
"Perlu saya sampaikan bahwa negara kita ini negara besar, kita memiliki 514 kabupaten kota, 34 provinsi dan kita berada pada posisi ring of fire," kata Jokowi saat penyerahan beasiswa kepada mahasiswa terdampak bencana di kawasan Bandara Internasional Lombok, NTB, Kamis 18 Oktober 2018.
Advertisement
Kepala Negara menyebutkan berdasar pengalaman masa lalu, Indonesia pernah mengalami bencana besar seperti gempa dan tsunami Aceh.
"Kita juga pernah mengalami gempa di Padang, kita pernah mengalami gempa di Jogja, kemudian di NTB dan terakhir di Sulawesi Tengah di Palu dan Donggala," ujar Jokowi.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat Indonesia belajar dari pengalaman masa lalu terkait kebencanaan.
"Kita memang berada di dalam garis cincin api, lingkaran garis cincin api yang harus kita terima, tetapi yang paling penting menurut saya, jangan sampai kewaspadaan kita, kesiapan kita itu tidak ada," kata Jokowi.
Ia juga meminta para menteri agar menegakkan ketentuan tata ruang sesuai dengan pemetaan kebencanaan dan melihat daerah yang berada pada titik-titik cincin api itu. Ini berguna untuk meminimalisasi risiko-risiko akibat gempa.
"Kalau tempatnya memang berada pada garis dan sudah ditandai lokasi-lokasi yang merah-merah ini maka segera harus dilakukan sesuai," ucap Jokowi seperti dilansir Antara.
Upaya Pencegahan
Menurut dia, yang pertama harus dilakukan adalah melatih rakyat sehingga tanggap terhadap adanya bencana. Kalau terjadi gempa masyarakat harus melakukan apa, larinya ke mana, berlindungnya di mana, caranya seperti apa.
Kedua, kalau sudah dipastikan di situ merupakan lokasi merah, Jokowi meminta supaya bisa dipindah.
"Kalau tidak bisa, ya bangunannya itu harus tahan gempa. Bukan membangun rumah semaunya, enggak bisa lagi," kata Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement