Liputan6.com, Jakarta - Bayu Andrein, salah seorang relawan bencana gempa dan tsunami Palu ikut berkontribusi membantu para korban, khususnya anak-anak. Di dalamnya termasuk anak cantik yang sedang viral, Jihan Zahira. Ia berada di pengungsian di kaki Gunung Gawalise, sisi barat Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, Bayu dari Yayasan Karampuang yang bekerja sama dengan UNICEF bertolak dari Mamuju menuju Palu pada 12 Oktober 2018. Bersama tim lain, Bayu datang untuk melakukan trauma healing untuk anak-anak korban gempa Palu.
Baca Juga
Advertisement
Menjadi relawan pasti dihadapkan dengan beragam keadaan dan suasana. Mereka menjalankan tugas tidak mudah di tengah keterbatasan di lokasi bencana dan mengemban amanah dari para warga. Bayu pun berbagi cerita terkait suka duka yang ia rasakan.
"Kami melihat bahwa kesempatan baik untuk ikut dalam aksi kemanusiaan dan tidak melihatnya sebagai bencana, tetapi ladang pahala dapat berbagi untuk membantu adik-adik," jelas Bayu Andrein kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Bayu menambahkan bahwa di lokasi pengungsian bencana gempa dan tsunami Palu, kesulitan mencari makanan. Ia dan tim dapat sedikit bernapas lega karena membawa bekal dari Mamuju.
Selain makanan yang terbatas, Bayu Andrein dan para relawan bencana gempa dan tsunami Palu tidur di tenda di area pengungsian. Saat malam, mereka juga harus memastikan kebutuhan para pengungsi tercukupi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bertemu dengan Jihan
Bayu Andrein membagikan kisah ketegaran seorang anak cantik korban bencana gempa Palu bernama Jihan Zahira. Sosok anak berusia 3 tahun tersebut kemudian viral di dunia maya dan banyak warganet yang terkagum-kagum akan ketegarannya menghadapi keadaan pasca bencana.
"Waktu itu kami datang ke Gawalise untuk mengidentifikasi anak-anak yang jadi korban gempa. Saya jalan ke arah bagian timur dan Jihan duduk di bawah pohon kedondong, saya lihat dia main kedondong, sedang menggambar di tanah," jelas Bayu Andrein.
Saat perbincangan terjadi, Bayu sempat menanyakan kepada Jihan tentang kondisinya usai bencana menghancurkan rumahnya. Jihan pun memberikan jawaban yang di luar dugaan.
"Jihan te boleh menangis om, nanti Allah marah (Jihan tidak boleh menangis om, nanti Allah marah)," kata Jihan saat berbicara pada Bayu kala itu.
Advertisement