Liputan6.com, Jakarta - Macam-macam tingkah dan wajah lucu yang bisa membuat Anda ikut tersenyum itu sangat mungkin hilang seketika jika anjing dan kucing peliharaan Anda sakit. Mereka biasanya bakal ogah makan dan cenderung lemas. Ekspresinya tak jarang membuat Anda turut sedih.
Vaksin bisa jadi salah satu solusi agar si anjing dan kucing kesayangan terhindar dari sejumlah penyakit. Walau upaya pencegahan ini memang tak membuat kemungkinan hewan-hewan berkaki empat itu bisa sama sekali tak sakit. Namun, apa salahnya meminimalisir?
Baca Juga
Advertisement
Seperti disebutkan drh. Suheri Hasibuan pada Liputan6.com, Kamis, 18 Oktober 2018, vaksin bermanfaat untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. "Jadi, vaksin itu semacam pembentuk antibodi," jelasnya, lewat sambungan telepon.
Walau terdapat kesamaan, tahapan vaksin yang dilalui kucing dan anjing memiliki perbedaan. Berikut pembahasan seputar vaksin kucing dan anjing kesayangan yang mesti Anda tahu supaya.
Kucing
Vaksin Felocel 3 (F3) diberikan pada kucing di rentang usia 3 sampai 12 bulan untuk mencegah penyakit rhinotracheitis (gangguan saluran pernapasan), calicivirus (membuat mulut kucing berdarah-darah), dan panleukopenia (menyerang organ vital).
Kucing lalu divaksin ke-2 menjadi F4, yang pencegahan penyakitnya sama dengan vaksin pertama. Hanya saja, vaksin ditambah chlamydia, yakni penyakit yang sering menyerang bagian mata si kucing. "Supaya dia nggak belekan terus. Matanya sehat. Kan ada tuh kucing yang matanya kayak hampir keluar," papar Suheri.
"Jadi, vaksin pertama misalnya dikasih pas kucing berusia 5 bulan. Sebulan kemudian dari vaksin pertama itu baru diberikan vaksin ke-2. Tapi, kalau usia kucingnya sudah lebih dari 12 bulan dan belum vaksin pertama, kami biasanya langsung beri vaksin ke-2. Mereka nantinya bakal membentuk antibodi dari vaksin yang diberikan," tambahnya.
Berjarak setahun dari vaksin ke-2, barulah bisa divaksin untuk kali ke-3. Treatment-nya sama, yakni untuk menghindari keempat penyakit yang sudah disebut. Tapi, kali ini ditambah rabies.
"Sudah vaksin ke-3, baru bisa vaksin F4 dan rabies setiap tahun. Setidaknya sampai 3 atau 4 tahun. Setelah itu, kucing sudah membentuk antibodi sendiri," ungkap drh. Suheri.
Soal biaya pun beragam. Untuk vaksin pertama rentangnya kira-kira mulai dari Rp 175 ribu sampai Rp 200 ribu. Vaksin kedua kurang lebih Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu. Sementara, vaksin ketiga harganya mulai dari Rp 100 ribu-Rp 120 ribu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Vaksin untuk Anjing
Bila vaksin kucing hanya mencegah empat penyakit, vaksin anjing diberikan untuk lebih banyak penyakit. Total, ada tujuh vaksin yang dibutuhkan anjing untuk menjaga kesehatannya dan diberikan dalam tiga tahap.
Vaksin pertama yang diberikan di usia 3 sampai 12 bulan untuk mencegah enam penyakit, yakni parvovirus (gangguan saluran pencernaan), distemper (penyakit pernapasan), parainfluenza (batuk ringan), hepatitis (fungsi hati), coronavirus (radang pencernaan), dan leptospirosis (penyakit yang disebabkan veses atau urin tikus yang tercampur dengan makanan maupun minuman anjing).
Kemudian, seperti kucing, sebulan setelah diberi vaksin pertama, anjing bisa melanjutkan ke vaksin ke-2. Penyakit yang dicegah menjadi tujuh, yakni sama dengan vaksin pertama, hanya saja ditambah bordotella (batuk dalam jangka waktu cukup lama).
"Sudah vaksin ke-3. Satu tahun kemudian baru bisa vaksin tujuh penyakit tadi plus rabies. Masa pengulangannya sama seperti kucing," ungkap Suherli.
Biaya vaksin pertama untuk anjing rata-rata Rp 200 ribu. Kemudian, untuk vaksin kedua jadi sekitar Rp 220 ribu. Sementara vaksin ke-3 setahun setelahnya berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 120 ribu. Jadi, kapan Anda akan memvaksin kucing dan anjing kesayangan Anda?
Advertisement