Liputan6.com, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih mendalami video anggota Pramuka yang menyerukan 2019 Ganti Presiden. Ketua KPAI Susanto menjelaskan, lembaganya akan melakukan penelitian mendalam.
"Tapi karena ini menyangkut pengaduan, kami SOP kita biasanya mendalami lebih jauh terkait materi pengaduan yang diberikan ke kita," ucap Susanto di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (20/10/2018).
Advertisement
KPAI juga akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Tanda tanya yang ingin diungkap KPAI adalah aktor utama di balik video itu.
"Adakah, katakanlah aktor utamanya. Siapa saja yang terlibat, apakah ini atas Instruksi partai politik atau kelompok tertentu. Ini kan bagian dari pendalaman yang lebih jauh," ungkap Susanto.
Namun, ia tak mau menduga-duga siapa yang membuat skenario video itu. Yang pasti, hal itu akan menunggu hasil investigasi KPAI.
Lembaga ini setidaknya perlu waktu 2 pekan untuk menelusuri hal ihwal video tersebut. Hasilnya, menurut Susanto, akan dilaporkan kepada stakeholder terkait.
"Insyallah 2 minggu. Mohon bersabar, lebih cepat lebih baik. Biasanya enggak begitu lama. Kalau ada dugaan mengarah eksploitasi anak, maka tentu kita sampaikan ke Bawaslu," pungkasnya.
Aduan ke KPAI
Sebelumnya, Direktur Advokasi dan Hukum Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Irfan Pulungan, Kamis 18 Oktober 2018, melakukan pengaduan ke KPAI. Pihaknya, meminta video anak-anak berseragam Pramuka yang menyerukan 2019 Ganti Presiden diusut.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement