Liputan6.com, Jakarta - AirAsia telah meluncurkan program penggalangan dana untuk memberikan bantuan bagi masyarakat Palu yang tertimpa musibah bencana alam gempa bumi dan tsunami pada 28 September 2018 lalu.
Program #ToIDwithLove berlangsung mulai 12 Oktober 2018 hingga 31 Oktober 2018, dengan maksud untuk mengumpulkan donasi yang akan disalurkan melalui Yayasan Arkom Indonesia guna membangun kembali dan meningkatkan ketahanan bencana wilayah yang terdampak musibah.
"Tahun ini sungguh berat bagi Indonesia yang dilanda berbagai bencana. Hati kami tergerak untuk membantu mereka yang mengalami kerugian tak terbayangkan akibat musibah yang terjadi untuk bangkit kembali," kata CEO Grup AirAsia Tony Fernandes dalam keterangan tertulis, seperti ditulis Minggu (21/10/2018).
Baca Juga
Advertisement
AirAsia juga akan menggalang dana di dalam penerbangan, diawali dengan AirAsia Indonesia (kode penerbangan QZ), AirAsia X Indonesia (XT), AirAsia Malaysia (AK), dan AirAsia X Malaysia (D7), yang akan diikuti oleh maskapai lainnya dalam Grup AirAsia, mulai hari ini hingga akhir Oktober.
Selain itu, AirAsia juga membuka donasi yang dapat disampaikan secara online melalui AirAsia Foundation, badan filantropis Grup AirAsia, di airasiafoundation.com/ relieffund. Tony menegaskan, seluruh donasi yang berhasil terkumpul akan dihitung dan akan diumumkan pada Januari 2019.
"Sebagai maskapai penerbangan ASEAN, kami memiliki kedekatan dengan masyarakat yang kami layani dan kami ingin berpartisipasi membantu mereka yang membutuhkan. Melalui donasi ini, kami berharap dapat mengumpulkan cukup dana untuk memberikan kontribusi positif dalam upaya membangun kembali. Berapa pun donasi yang Anda berikan pasti akan sangat membantu," pungkas Tony.
AS Tambah Bantuan untuk Korban Gempa-Tsunami Palu
Sebelumnya, pada 18 Oktober, Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan akan memberikan dana bantuan tambahan senilai US$ 3 juta (berkisar Rp 45,5 miliar) untuk mendukung upaya bantuan tanggap bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya di Sulawesi Tengah.
Tambahan itu akan disalurkan melalui United States Agency for International Development’s, Office of U.S. Foreign Disaster Assistance (USAID/OFDA).
Dana tambahan itu meningkatkan total kontribusi Amerika Serikat menjadi US$ 6,7 juta, di luar biaya operasional Kementerian Pertahanan AS, demikian dikutip dari rilis resmi Kedutaan Besar AS di Jakarta yang dimuat Liputan6.com, Jumat (19/20/2018).
Tiga pesawat Hercules C-130 AS dan personnel Angkatan Udara AS pendukung dari Satuan Contingency Response Group ke-36 di Guam juga telah memperpanjang masa operasi penerbangan udara untuk menghubungkan Balikpapan dan Palu hingga 25 Oktober 2018.
Perpanjangan waktu itu akan memungkinkan transportasi lanjutan kargo dan personel tanggap darurat yang penting, yang dibutuhkan oleh para korban terdampak bencana gempa-tsunami Palu.
"Inilah yang kami maksudkan ketika kami mengatakan bahwa kami adalah mitra Indonesia," kata Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr. "Kami akan terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam upaya bantuan," tambahnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement