Liputan6.com, Ambon: Terkait bentrokan warga di Ambon, polisi masih melakukan langkah-langkah pengendalian massa. Sehingga bentrok kedua belah pihak itu tak berkembang luas. Selain itu, Polri pun masih menggali motif tawuran.
"Sedang digali, tapi awalnya saling lempar-lemparan, ada batu, panah juga, petasan, dan ternyata ada bom molotov," ujar Kabag Penum Humas Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/12). Boy pun mengimbau masyarakat Ambon untuk tidak terprovokasi. Karena menurut Boy, segala bentuk kekerasan seperti bentrokan, yang rugi masyarakat.
"Kondisi (di Ambon) rentan, konflik cukup tinggi, dengan mudah warga terprovokasi," tutur Boy. Seperti diketahui, dari bentrokan itu sebanyak empat rumah terbakar, dan 16 orang luka-luka. Sebagian korban luka masih dirawat di rumah sakit terdekat.(AIS)
"Sedang digali, tapi awalnya saling lempar-lemparan, ada batu, panah juga, petasan, dan ternyata ada bom molotov," ujar Kabag Penum Humas Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/12). Boy pun mengimbau masyarakat Ambon untuk tidak terprovokasi. Karena menurut Boy, segala bentuk kekerasan seperti bentrokan, yang rugi masyarakat.
"Kondisi (di Ambon) rentan, konflik cukup tinggi, dengan mudah warga terprovokasi," tutur Boy. Seperti diketahui, dari bentrokan itu sebanyak empat rumah terbakar, dan 16 orang luka-luka. Sebagian korban luka masih dirawat di rumah sakit terdekat.(AIS)