Dihadiri Jokowi, Ini Rangkaian Acara Santriversary di Gasibu Bandung

Presiden Jokowi akan menghadiri puncak perayaan Hari Santri 2018 yang bertajuk "Santriversary" pada Minggu malam (21/10/2018).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 21 Okt 2018, 17:44 WIB
Presiden Jokowi saat hadir pada Haul Syeikh Nawawi di Serang, Banten. (Biro Pers Istana)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan menghadiri puncak perayaan Hari Santri 2018 yang bertajuk "Santriversary" pada Minggu malam (21/10/2018). Santriversary dipusatkan di Lapangan Gasibu.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, Ahmad Zayadi mengatakan, sebelum acara puncak digelar, pagi tadi telah dilaksanakan Festival Pendidikan Al-Quran yang bertempat di Gedung Muhamad Toha, Sabilulungan Bandung. Festival yang bertema "Merawat Tradisi, Mengawal Inovasi dengan Menyiapkan Generasi Qur`ani", ini terdiri atas dua kegiatan.

Pertama, Peningkatan Kompetensi dan Penghargaan Guru Pendidikan Al-Qur`an. Kedua, Puncak Festival Pendidikan Al Qur`an yang dimeriahkan dengan pentas seni Islam oleh santri dari pondok pesantren Kabupaten Bandung.

"Hari Santri 2018 berisi rangkaian acara panjang yang digelar di berbagai kota di Indonesia oleh Kementerian Agama dan berbagai ormas Islam serta pondok pesantren se-Indonesia," ujar ujar Zayadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (21/10/2018).

Beberapa rangkaian acara Kementerian Agama di antaranya Santri Millennial Competitions, Pesantren Bussines Competitions, Kopdar Akbar Santrinet Nusantara, Car Free Day Bershalawat, dan PesanTrend yang digelar di Jakarta.

Kemudian ada Muktamar Pemikiran Santri Nusantara dan Malam Kebudayaan Pesantren yang digelar di Yogyakarta, dan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) di Jambi.

Zayadi mengungkapkan, Hari Santri pada dasarnya merupakan pengakuan dan penghormatan negara atas peran dan kontribusi santri dan pesantren sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang.


Kirab 10 Ribu Santri

Pesantren, menurut Zayadi, merupakan model pendidikan khas Indonesia yang lahir dari rahim rakyat. Ia meminta Hari Santri tidak dianggap hanya milik pesantren tetapi milik seluruh elemen masyarakat.

"Hari Santri bukan hanya milik pesantren, tetapi juga milik bangsa Indonesia. Maka saya mengundang seluruh masyarakat datang di lapangan Gasibu nanti malam," kata Zayadi.

Sebelum acara puncak di lapangan Gasibu, pada sore harinya akan digelar kirab 10 ribu santri dengan rute PUSDAI menuju Lapangan Gasibu, dilanjutkan doa dan istighotsah untuk kedamaian bangsa.

Malam harinya masyarakat Bandung akan bersenandung shalawat bersama Sabyan Gambus. Hari Santri merupakan hari besar nasional yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya