Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini gencar dalam membangun infrastruktur di daerah perbatasan, khususnya di wilayah timur Indonesia. Pembangunan ini nantinya diyakini dapat membangkitkan perekonomian lokal serta menciptakan lokasi wisata baru.
Seperti pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Papua, yang kini menjadi pusat ekonomi baru dan destinasi wisata. Pengembangan kawasan perbatasan Skouw terus dilanjutkan, yakni lewat pembangunan rumah ibadah serta pasar perbatasan dengan total 305 kios.
Advertisement
Masih di tanah Papua, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Holtekamp sepanjang 1.328 meter dengan bentang 732 meter yang menghubungkan Kota Jayapura dan Distrik Muara Tami.
Kehadiran jembatan ini diharapkan akan mempersingkat perjalanan menuju perbatasan Papua Nugini, dan menjadi ikon baru bagi Kota Jayapura serta punya daya tarik bagi para wisatawan.
Penyediaan infrastruktur pun turut dilakukan di Pulau Morotai, Maluku Utara, yang dinilai sebagai wilayah strategis di perbatasan Indonesia serta berpeluang besar menjadi sentra kegiatan perdagangan global dan pusat ekonomi baru di Indonesia Timur.
Adapun Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 36,5 miliar untuk pembangunan infrastruktur Morotai sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Dana itu dipakai untuk membangun jalan utama sepanjang 19,7 km yang menghubungkan Desa Daruba menuju Daeo, Berebere Soffi hingga Desa Wayabula.
Selain itu, perbaikan pun dilakukan pada akses jalan menuju objek wisata seperti Air Terjun Raja yang kini sudah teraspal mulus. Tak jauh dari sana, Kementerian PUPR juga menyediakan Ruang Terbuka Hijau Wayabula yang siap dimanfaatkan wisatawan pada akhir 2018.