Liputan6.com, Taipei - Jumlah korban tewas dan terluka akibat insiden kereta penumpang yang tergelincir keluar dari rel di timur laut Taiwan telah bertambah. Menurut laporan terbaru otoritas, jumlah korban tewas menjadi 18 orang dan 187 lainnya luka-luka.
Otoritas kereta nasional Taiwan juga mengatakan bahwa mereka tengah menyelidiki penyebab kecelakaan itu, yang terjadi di Kota Yilan sekitar pukul 16.50 waktu setempat, Minggu 21 Oktober.
Dikutip dari BBC pada Senin (22/10/2018), rangkaian kereta yang tergelincir itu mengangkut 366 orang penumpang, yang menurut otoritas terkait, semuanya telah mendapat hak pertanggungjawaban.
Oleh pejabat setempat, insiden itu disebut sebagai kecelakaan kereta terburuk di Taiwan dalam 27 tahun terakhir. Setidaknya, tiga anak termasuk di dalam daftar korban tewas.
Baca Juga
Advertisement
"Kereta itu berjalan sangat cepat. Saya menabrak dinding ketika gerbong mulai berputar. Sekitar lima hingga enam orang terlempar keluar dari pintu kereta," kata Henry Tseng, salah seorang penumpang, kepada kantor berita Reuters.
"Tidak ada waktu untuk memikirkan apa yang terjadi. Semua orang terburu-buru untuk keluar," dia melanjutkan.
Kereta Puyuma Express dengan nomor rangkaian 6432 itu anjlok tidak jauh dari Stasiun Xinma, sekitar 70 kilometer timur laut Taipei. Rangkaian kereta tersebut menempuh rute antara ibu kota dan Kota Taitung.
"Ada empat gerbong yang terbalik 90 derajat, dan para korban tewas berada di dalamnya," kata Jason Lu, kepala Administrasi Kereta Api Taiwan (TRA).
Wakil kepala TRA, Lu Chieh-shen, sebelumnya mengatakan pada konferensi pers bahwa kereta itu baru berusia enam tahun dan dalam kondisi "cukup baik" sebelum kecelakaan terjadi.
Simak video pilihan berikut:
Penyebab Masih Belum Jelas
Masih belum jelas apa yang menyebabkan kereta itu tergelincir, tetapi para saksi mengatakan kepada media setempat, bahwa mereka mendengar suara keras kemudian percikan api dan asap.
Rekaman video di televisi lokal menunjukkan penumpang memecahkan jendela untuk menyelamarkan diri dari gerbong.
Seorang reporter kantor berita AFP di tempat kejadian mengatakan, lebih banyak jenzah dipindahkan dari gerbong yang rusak sekitar pukul 20.00 waktu setempat, pada Minggu malam.
Pemimpin Taiwan, Tsai Ing-wen, tiba di Xinma pada Senin pagi. Dia mengatakan telah "meminta jaksa untuk mengklarifikasi situasi," dan dengan cepat menentukan apa yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
"Pada saat yang sulit ini, mari kita semua berdoa untuk yang terluka dan berharap para korban meninggal dapat beristirahat dengan tenang," katanya.
Taiwan memiliki jaringan kereta api yang luas, dan lebih dari setengah juta penumpang bepergian dengan sistem transportasi itu setiap hari.
Advertisement