Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang bertanya, bagaimana awal mula dibangunnya jalan beraspal di dunia? Jawaban tersebut tampaknya bisa dijelaskan melalui buku yang ditulis oleh seorang profesor teknik sipil dan sejarah di Duke University, Henry Petroski, berjudul The Road Taken.
Baca Juga
Advertisement
Buku ini mengisahkan tentang sejarah infrastruktur trasportasi di negara-negara besar di dunia. Salah satunya adalah Amerika.
Selain itu, The Road Taken juga menuliskan tentang sejarah munculnya jalan raya dan rel kereta api, mengapa diputuskan untuk membangunnya dan permasalahan penduduk dunia yang harus diatasi untuk sekarang.
Mengutip situs mentalfloss.com, Senin (22/10/2018), berikut 5 fakta menarik tentang jalan raya yang belum diketahui banyak orang, berkaca pada sisi sejarahnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Survei Pengendara Mobil
Untuk menentukan warna lampu lalu lintas antarnegara, berbagai rambu dengan aneka warna didirikan di sepanjang jalan raya di Negeri Paman Sam pada pertengahan 1950-an.
Rambu tersebut mengarah ke dua kota: Utopia dan Metropolis. Para pengemudi kemudian disurvei tentang warna rambu yang mereka sukai. Hasilnya, orang yang memilih hijau sebanyak 58 persen, biru dengan jumlah 27 persen, dan hitam sebanyak 15 persen.
Sedangkan untuk jenis huruf yang dipilih untuk rambu di jalan raya (Highway Gothic), dipertimbangkan kembali oleh pejabat terkait. Yang jelas, masalah penglihatan adalah isu yang digaris bawahi oleh otoritas.
Kala itu, pejabat mempertimbangkan untuk menggunakan fon atau bentuk huruf berukuran besar, yang artinya ukuran rambu juga harus lebih besar dari itu dan pemerintah harus menggelontorkan anggaran banyak.
Pada akhir 1980-an, tipografi baru dirancang untuk mengatasi masalah tersebut, yakni Clearview.
Clearview meningkatkan visibilitas kata-kata rambu sampai 50 persen. Akhirnya, pada tahun 2004, pejabat jalan raya memberikan persetujuan sementara untuk cara ini.
"Hal-hal yang berkaitan dengan infrastruktur dapat bergerak lambat dan tidak pasti, bahkan ketika jalan raya antarnegara sangat penting," tulis Petroski.
Namun pada tahun 2009, para pejabat gagal mendukung Clearview, karena masih dalam pengujian. Dan kini, Clearview benar-benar sudah ditinggalkan.
Advertisement
2. Marka Jalan
"Hingga akhir 1917, jalan raya tidak memiliki tanda batas atau garis-garis," tulis Petroski. Namun hal itu telah dipahami oleh para pengemudi, sehingga mereka mengambil sisi kanan jalan, secara otomatis.
Namun pemahaman ini membuat keadaan jadi kacau ketika mereka menemui tikungan, di mana pengemudi cenderung membelok ke jalur yang berlawanan dan menyebabkan kecelakaan.
Maka, pejabat jalan raya memutuskan untuk membuat marka jalan. Garis tengah modern pertama dilukis pada tahun 1917. Warna putih dipilih oleh perancangnya, Edward Hines, yang terinspirasi setelah melihat tumpahan susu dari gerobak pengirim susu di jalan yang baru diaspal.
Pada tahun 1935, pejabat jalan raya memberikan pilihan warna kepada pemerintah daerah, terkait marka jalan. Mereka bisa melukisnya dengan warna kuning, putih, atau hitam, tergantung pada warna dasar jalan.
Pada 1955, 49 negara telah mengadopsi warna putih. Sedangkan di Oregon, mengaplikasikan warna kuning, dengan alasan bahwa warna itu lebih aman.
Sedangkan untuk marka di sisi jalan, tidak mendapatkan daya tarik dari pejabat sampai pertengahan 1950-an, sebab kala itu, marka tepi jalan telah dilarang. Marka ini akhirnya dianjurkan pada tahun 1961 dan kemudian dipatentkan pada tahun 1978, dan diterapkan hingga kini.
3. Rambu Berhenti
Rambu berhenti adalah isu panas pada tahun 1920-an. Awalnya disebut "boulevard stop" atau "pemberhentian jalan raya", bentuknya seperti berlian dan berwarna hitam.
Boulevard stop diterapkan untuk jalan-jalan raya di perkotaan. Masalahnya --menurut orang-orang yang tinggal di sekitar rambu ini-- adalah mobil-mobil yang melaju di sisi kanan jalan, bergerak lebih cepat dan hal tersebut dinilai amat berbahaya.
Akibatnya, rambu pemberhentian dianggap menjadi ancaman publik. Pengadilan Illinois bahkan menetapkan bahwa rambu ini ilegal, sebab melawan hak seseorang untuk menyeberang jalan.
Boulevard stop memiliki bentuk segi delapan, seperti kebanyakan rambu lainnya. Namun seorang polisi bernama Detroit dan berpangkat sersan, kemudian memotong sudut-sudut rambu itu agar bisa dibedakan dari rambu peringatan lainnya (yang semuanya berbentuk seperti berlian kala itu).
Ide menggunakan warna merah dengan huruf putih, pertama kali muncul pada tahun 1924 dan ditetapkan oleh American Association of State Highway Officials.
Awalnya, kuning adalah warna pertama yang diajukan, namun kemudian ditolak karena sulit untuk dilihat pada malam hari. Pada tahun 1954, regulator mengamanatkan bahwa rambu berhenti harus dicat merah dengan huruf putih.
Advertisement
4. Lampu Lalu Lintas Pertama di Amerika Serikat
Sebelum ada lampu lalu lintas, petugas polisi harus mengarahkan lalu lintas dengan cara manual dan ini membahayakan keselamatan mereka.
Oleh sebab itu, berbagai sistem untuk memecahkan masalah tersebut terus dicoba, termasuk sistem yang menggunakan gerakan lengan, mirip dengan palang rel kereta api. Akan tetapi, trik tersebut tidak efektif.
Menurut American Association of State Highway dan Dinas Perhubungan, ketika itu, detektif polisi Salt Lake City bernama Lester Farnsworth Wire mencetuskan ide untuk membuat rambu jalan raya dari listrik untuk memudahkan petugas kepolisian dan pengemudi kendaraan.
"Kala itu, Wire merasa tidak aman ketika ia mengarahkan mobil, truk, kereta, dan kendaraan lain di persimpangan jalan di persimpangan Salt Lake City," tulis Petroski.
Pada 1917, Salt Lake City memiliki lampu lalu lintas di enam persimpangan yang saling terhubung satu sama lain, semuanya dikontrol secara bersamaan dari satu saklar yang dioperasikan secara manual. Ini adalah sistem lampu lalu lintas interkoneksi pertama di Amerika Serikat.
5. Warna Lampu Lalu Lintas Hanya Merah dan Hijau
Warna lampu lalu lintas pertama adalah hijau dan merah, namun ini memiliki satu masalah yang cukup serius. Pengemudi harus berhenti dan jalan tanpa adanya peringatan. Untuk itulah, pejabat jalan raya dan polisi membutuhkan inovasi agar lalu lintas tak kacau.
Lampu kuning pertama ditambahkan pada tahun 1917 atas gagasan dari polisi bernama Detroit William Potts.
Advertisement