Liputan6.com, Jakarta - Mempekerjakan orang-orang yang tepat penting dalam membangun perusahaan. Pendiri raksasa teknologi Alibaba Jack Ma, memerlukan beberapa waktu untuk menguasai proses rekrutmen yang efektif untuk perusahaannya.
Pada pertemuan IMF di Bali beberapa pekan lalu, Jack Ma bercerita tentang kesalahannya dalam merekrut karyawan saat awal berdirinya Alibaba.
“Saat mendapat pendaaan pertama sebesar USD 5 juta (Rp 75,9 miliar), saya mempekerjakan banyak wakil presiden dari perusahaan multinasional. Salah satu VP marketing memberi saya sebuah proposal dan berkata: ‘Pak, ini rencana pemasaran tahun depan’,” ujar Ma.
Mengejutkannya, rencana tersebut bernilai USD 12 juta (Rp 182 miliar), jauh melebihi anggaran yang diterima perusahaan saat itu. Karyawan tersebut mengaku tidak pernah membuat rencana bisnis di bawah USD 10 juta.
Baca Juga
Advertisement
“Itu bukan salahnya. Ini salah saya,” jelas Ma.
Mengutip CNBC, berikut 3 kriteria untuk bekerja di Alibaba dan jadi karyawan Jack Ma:
1. Menghindari “ahli” dan orang “terbaik”
Kini Alibaba merupakan salah satu perusahaan e-commerce terbesar dengan lebih dari 80 ribu pekerja di seluruh dunia.
Mendasari kesuksesan tersebut, salah satu aturan pertama Ma dalam merekrut kandidat adalah menghindari orang-orang “terbaik” dan “ahli”.
“Saya tidak suka mempekerjakan orang yang datang sebagai ahli karena tidak ada ahli atas masa depan, mereka hanya ahli di masa yang sudah lalu,” ungkap Ma.
“Tidak ada orang terbaik. Orang terbaik selalu ada di perusahaan Anda. Andalah yang melatih mereka untuk menjadi yang terbaik.”
Itu dimulai dengan mempekerjakan orang-orang yang siap belajar dan tidak takut membuat kesalahan, tambahnya.
Advertisement
2. EQ & IQ
Menjadi yang terbaik di kelas bukan menjadi salah satu kriteria untuk menjadi karyawan Jack Ma. Bahkan, Ma dikenal menghindarinya.
Dalam buku “Alibaba: The House That Jack Ma Built”, Duncan Clark menuliskan Ma lebih suka mempekerjakan pelajar yang tak berprestasi di sekolah. Ma menjelaskan, “elit perguruan tinggi” lebih mudah frustasi saat dihadapkan dengan kesulitan di dunia nyata.
Walaupun demikian, kandidat juga harus memiliki kecerdasan untuk menavigasi lingkungan bisnis yang terus berubah.
Ma mengungkapkan lebih suka mempekerjakan orang dengan EQ yang bagus karena mereka bisa menjadi pemimpin dan anggota tim yang lebih baik. Namun tanpa intelegensi, mereka juga tidak bisa maju.
“Anda butuh EQ untuk bekerjasama dengan orang lain. Anda perlu IQ untuk memahami yang Anda kerjakan,” terusnya.
3. Optimistis
Ma begitu menekankan optimisme, sikap yang bagi Ma membantunya mendirikan Alibaba menjadi perusahaan sebesar sekarang.
Menurutnya, memiliki pandangan positif membantu orang lain mengubah situasi yang menantang menjadi menguntungkan.
“Sebagai pebisnis, Anda dalam masalah jika tidak optimistis,” ujar Ma. “Oleh karena itu, orang-orang yang saya pilih harus optimistis.” (Felicia Margaretha)
Advertisement