IHSG Ditutup Menghijau, Saham Infrastruktur Pimpin Penguatan

Indeks saham LQ45 juga menguat 0,21 persen ke posisi 918,35. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

oleh Nurmayanti diperbarui 22 Okt 2018, 16:15 WIB
Perdagangan Saham di BEI. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di awal pekan ini. Adapun rupiah berada di posisi 15.177 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan pembukaan perdagangan saham, Senin (22/10/2018), IHSG menguat 3,14 poin atau 0,05 persen ke posisi 5.840,43. 

Indeks saham LQ45 juga menguat 0,21 persen ke posisi 918,35. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 184 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 205 saham melemah dan 122 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 309.945 juta saham dengan volume transaksi harian saham 8,8 miliar dan nilai transaksi Rp 5,8 triliun

Adapun asing menjual saham Rp 75,4 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.177.

Sektor saham infrastruktur memimpin penguatan. Sektor saham infrastruktur menguat 1,69 persen. Disusul sektor saham pertambangan menanjak 0,44 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,47 persen. 

Sementara saham yang melemah antara lain, perdagangan yang turun 0,57 persen, keuangan melemah 0,31 persen dan perkebunan 0,26 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham MINA menguat 23,94 persen ke posisi Rp 585 per saham, saham MPRO menanjak 23,62 persen ke posisi Rp 314 per saham, dan saham IBFN melonjak 23,46 persen ke posisi Rp 400 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MAYA melemah 10,74  persen ke posisi Rp 7.275 per saham, saham LPPF merosot 10,67 persen ke posisi Rp 5.025 per saham, dan saham PBSA tergelincir 10,29 persen ke posisi Rp 690 per saham.

 


Pembukaan

Perdagangan Saham di BEI. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat di awal pekan. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (22/10/2018), IHSG menguat tipis 4,1 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.841,41. Pada pukul 09.00 WIB, ISHG menanjak 12,99 poin atau 0,22 persen ke posisi 5.851.

Indeks saham LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 919,66. Seluruh indeks saham acuan kompak mendaki.

Sebanyak 175 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 60 saham melemah dan 102 saham diam di tempat. Pada sesi I, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.863,83 dan terendah 5.841,41.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 446 juta saham dengan nilai transaksi harian saham Rp 312,5 miliar. Investor asing jual saham Rp 14,87 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.195.

Sektor saham infrastruktur memimpin penguatan pada awal perdagangan. Sektor saham infrastruktur menguat 1,32 persen. Disusul sektor saham keuangan menanjak 0,56 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,56 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri melemah 0,50 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham KONI menguat 9,9 persen ke posisi Rp 222 per saham, saham RELI menanjak 8,77 persen ke posisi Rp 248 per saham, dan saham MAYA melonjak 8,28 persen ke posisi Rp 8.825 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NELY melemah 8,13 persen ke posisi Rp 113 per saham, saham NICK merosot 6,92 persen ke posisi Rp 148 per saham, dan saham ARTO tergelincir 4,46 persen ke posisi Rp 150 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,42 persen, indeks saham Shanghai menguat 3,07 persen, dan indeks saham Singapura mendaki 0,16 persen.

Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,34 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,27 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,51 persen.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya