Hadirkan Pemilu 2019 Berkualitas, KPU Bangka Buat Kursus Singkat Kepemiluan

KSK dipaparkan tentang sejarah kepemiluan di Indonesia serta peserta-peserta Pemilu yang akan berkompetisi sejak dulu hingga saat ini.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 23 Okt 2018, 06:49 WIB
Petugas KPU melayani pendaftaran bagi masyarakat yang belum masuk dalam Daftar Pemilih Tetap pada Pemilu 2019. (Merdeka.com/Ronald)

Liputan6.com, Bangka - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung gencar melaksanakan Kursus Singkat Kepemiluan (KSK) guna menghadapi Pemilu yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019 mendatang.

"Kami berharap nantinya melalui KSK ini tahun depan panitia-panitia pelaksana pemilu benar-benar berkualitas," ujar Ketua KPU Kabupaten Bangka Zulkarnain Alijudin, seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/10/2018).

Dia mengatakan, kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Belinyu, diikuti 25 orang peserta yang merupakan perwakilan 12 desa atau kelurahan di Kecamatan Belinyu.

Menurut dia, KSK dipaparkan tentang sejarah kepemiluan di Indonesia serta peserta-peserta Pemilu yang akan berkompetisi sejak dulu hingga saat ini.

"Ini salah satu upaya kita menghadapi Pemilu 2019 nanti, apalagi semuanya dilaksanakan serentak baik pemilihan presiden (Pilpres), pemilihan legislatif (Pileg) kabupaten, provinsi hingga pusat," ucap dia.

Peserta, kata Zulkarnain, juga dibekali dengan proses dan persyaratan menjadi penyelenggara Pemilu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Diberikan Materi Lain

PLH Ketua KPU Wahyu Setiawan mensosialisasikan fasilitas alat peraga dan jadwal kampanye 2019 bagi peserta pemilu tingkat pusat di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (30/8). Sosialisasi ini dihadiri oleh LO partai politik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, Komisioner Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Bangka Siti Aminah mengatakan, para peserta juga dibekali materi tentang tahapan Pemilu 2019 dan dilanjutkan dengan simulasi pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS).

"KSK ini dikemas dengan forum diskusi grup, diselingi dengan tanya jawab dan permainan serta dilanjutkan dengan simulasi pemungutan suara di TPS," kata Siti Aminah.

Dia menambahkan, peserta juga dibekali cara menangani pemilih disabilitas, pemilih sakit atau hamil serta pemilih yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).

"Diharapkan para peserta yang sudah mengikuti kursus bisa mengabdikan diri menjadi penyelenggara pemilu di kesempatan mendatang," jelas Siti Aminah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya