Liputan6.com, Jakarta - Tombol huruf WASD di keyboard telah banyak digunakan gamer dalam segala macam jenis genre gim.
Jarak WASD yang nyaman di tangan kiri, serta jangkauannya ke shift dan spasi memudahkan seorang gamer saat bermain gim.
Namun, tak semuanya tahu, penggunaan tombol WASD untuk bermain gim butuh waktu panjang. Selama 20 tahun terakhir, cuma sedikit gamer yang menggunakan tombol itu.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari PC Gamers, Selasa (23/10/2018), penggunaan tombol WASD muncul karena dipopulerkan gamer profesional gim Quake, Dennis 'Thresh' Fong.
Kala itu, dia membuat sejarah ketika membawa pulang Ferrari 328 milik John Carmack usai memenangkan turnamen Quake pertama di seluruh dunia pada 1997.
Ketika menang melawan Tom 'Entropy' Kimzey di peta Castle of the Damned, Fong menggunakan tangan kanannya untuk memegang mouse. Sementara itu, tangan kirinya berada di atas empat tombol.
Fong awalnya bermain di Doom pada 1993. Seperti kebanyakan pemain, dia hanya menggunakan keyboard. Sementara sang kakak, Lyle menggunakan keyboard dan mouse. Kemampuan Lyle mengendalikan keyboard dan mouse membuatnya menang. Dari sinilah Fong kemudian belajar.
"Tepat setelah saya melalukan peralihan itu, keterampilan saya meningkat," kata Fong, "Sejak saat itu saya tak pernah kalah."
Sebelum menggunakan secara permanen WASD, Fong pernah bereksperimen dengan menggunakan WADX. Tetapi skema itu tak terlalu memuaskannya.
Posisi ini membuat salah satu jari tertarik ke sisi kiri keyboard. Selain WADX, Fong juga pernah menggunakan konfigurasi EDSF, atau ZXC. Selain itu ada pula dia juga mengetahui pemain yang menggunakan pola ZXCV.
Meski begitu, pola yang digunakan WASD lebih nyaman. Temuan ini harusnya membuat Fong dikenal, akan tetapi, Fong menampiknya.
"Saya menemukan itu. Saya yakin orang lain mulai menggunakannya juga berdasarkan apa yang mereka anggap nyaman. Saya berpikir dapat membantu memopulerkannya ketika digunakan untuk memainkan gim ber-genre first person shooters (FPS)," ujar dia.
Menggunakan Pola Tombol Lain
Meski telah menjadi tren, tak semua gamer sukses menggunakan WASD. Bos Valve, Gabe Newell, mengaku tak menggunakan WASD.
"Secara personal aku tak menyukai WASD karena tanganmu jauh dari tombol home untuk mengetik," kata dia.
"Saya selalu mengulang ke ESDF," tambahnya.
Gabe tidak sendirian. Pengembang Half-Life, Dario Casali, juga tak menggunakan WASD. Sebaliknya, dia lebih memilih ASXC.
"Rasanya alami bagi saya, di mana WASD terasa aneh," tulis Casali. “Tetapi banyak orang mencemooh konfigurasi saya."
Reporter: Maulana Kautsar
Sumber: Dream.co.id
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement