Miris, Bocah SD Belajar di Sekolah yang Nyaris Ambruk

Bangunan sekolah SDN Kutanagara II yang ada di Dusun Cidampa II, Desa Kutanagara, Kecamatan Ciampel, Karawang dalam kondisi mengkhawatirkan.

oleh Abramena diperbarui 24 Okt 2018, 09:00 WIB
Foto: Ajang Abramena/ Liputan6.com

Liputan6.com, Kawarang - Bangunan sekolah SDN Kutanagara II yang ada di Dusun Cidampa II, Desa Kutanagara, Kecamatan Ciampel, Karawang dalam kondisi mengkhawatirkan. Tiga ruangan kelas keadaannya rusak parah dan nyaris ambruk.

Tulang-tulang kayu bangunan sekolah sudah lapuk dimakan usia, dinding penutup hanya dari asbes, sementara langit-langit bangunan dari bilik bambu yang sudah rapuh dan bolong-bolong. Bangunan sekolah ini tidak pernah direhabilitasi lantaran tidak ada bantuan dari pemerintah daerah setempat.

"Sebenarnya SDN Kutanagara II , merupakan kelas jauh, keberadaan bangunan ini, karena banyak murid yang terlalu jauh ke sekolah induk. Siswa harus berjalan sepanjang 5 kilometer," kata Dayu, Guru kelas 1 SDN Kutanagara II kepada Liputan6.com, Selasa (23/10/2018).

Dayu menjelaskan kondisi sekolah rusak sudah sejak lama, bangunan ini berdiri atas swadaya masyarakat terbuat dari bambu dengan penutup dinding dari bilik kayu. Jumlah siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 berjumlah 80 siswa dengan sistem pembelajaran bergantian karena jumlah guru pengajar hanya tiga orang itupun semuanya honorer.

"Siswa seluruhnya ada 80, dari kelas 1 sampai kelas 6, dan ruang kelas hanya ada tiga, Proses belajar mengajar bergantian," terang Dayu.

Guru lainnya, Deswen mengatakan tiga ruang kelas tidak layak ini, juga kondisinya hampir ambles.

"Harusnya ada perbaikan, ya tapi beginilah kondisinya," katanya.

Deswen mengaku khawatir dengan kondisi anak didiknya saat melakukan kegiatan belajar di ruang kelas yang atapnya rusak. Namun tidak ada pilihan lain hingga harus dihadapi dengan kesabaran serta kehati-hatian.

"Khawatir dengan keselamatan para anak didik. Ya mereka terpaksa bersekolah di ruang kelas yang kondisinya memprihatinkan," imbuhnya.

Berbagai upaya sudah ditempuh pihak sekolah dengan mengajukan rehabilitasi sekolah ke Dinas Pendidikan Karawang sejak tiga tahun terakhir. Tetapi belum pernah ada tanggapan apalagi membangunan bangunan sekolah secara permanen.

"Pengajuan kepada dinas terkait sudah dilakukan, dan berharap pemerintah daerah peduli dengan kondisi sekolah yang nyaris ambruk apalagi akan memasuki musim hujan," tuturnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya