Liputan6.com, Istanbul - Jurnalis Jamal Khashoggi hilang usai memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018. Kematian Khashoggi menuai protes dari penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Khashoggi, yang dikenal kritis terhadap kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dikabarkan dibunuh oleh para algojo kiriman Riyadh. Jasadnya lalu dimutilasi.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah laporan bahkan menyebut, sang penulis dimutilasi hidup-hidup dengan barbar. Aparat Turki mencari jasad korban hingga ke hutan.
Dunia pun geger. Hingga akhirnya, pada Sabtu pagi 20 Oktober 2018, Riyadh mengakui bahwa Jamal Khashoggi tewas.
Selain Jamal Khasoggi, ada banyak jurnalis lain di seluruh dunia yang tewas secara misterius. Ada yang diperkosa hingga dibuang jasadnya ke pinggir jalan.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa (23/10/2018), berikut 6 jurnalis yang dilaporkan tewas misterius:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Diperkosa dan Dibunuh
Viktoria Marinova adalah wartawan televisi asal Bulgaria yang diperkosa dan dibunuh di Sungai Donau, di Kota Ruse.
Kematiannya terjadi usai sebuah laporan yang ia tulis tentang korupsi di Bulgaria, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia.
Ratusan warga yang berduka, yang sebagian menangis, meletakkan lilin, karangan bunga mawar dan foto Viktoria Marinova, wartawan malang itu, di kaki sebuah monumen di kota Ruse.
Otoritas berwenang menemukan jasad Marinova yang berusia 30 tahun pada Sabtu 6 Oktober 2018 di dekat sungai di bagian utara kota itu. Polisi mengatakan ia telah dicekik.
Marinova adalah direktur TVN, sebuah stasiun TV di Ruse, dan sekaligus pembawa acara dua program investigatif. Program terakhirnya memaparkan tentang dugaan korupsi yang melibatkan dana Uni Eropa.
Advertisement
2. Jurnalis Swedia Tewas Dimutilasi
Sebuah potongan tubuh berupa badan bagian atas yang ditemukan di perairan Denmark telah dikonfirmasi kepemilikannya oleh polisi. Torso itu adalah milik jurnalis asal Swedia, Kim Wall, yang dikabarkan menghilang pada 11 Agustus 2017.
DNA dari torso itu sesuai dengan apa yang tertinggal di sisir dan sikat gigi milik Wall.
Kepala penyelidikan Jens Moller Jensen mengatakan, bagian tubuh Wall yang beberapa hari lalu ditemukan, diberi pemberat logam agar tak muncul ke permukaan.
Dikutip dari BBC, kabar hilangnya Wall pertama kali dilaporkan oleh sang kekasih.
Kapal selam yang ditumpanginya pun tenggelam beberapa jam setelah pencarian Wall dimulai. Ibu dari Kim Wall, Ingrid Wall, mengatakan bahwa keluarga sangat terpukul saat potongan tubuh putrinya ditemukan.
3. Diculik lalu Ditembak
Natalia Estemirova adalah seorang jurnalis Chechen terhormat sekaligus gigih melontarkan kritik tentang Vladimir Putin. Ia pernah meraih penghargaan untuk tugasnya sebagai penulis maupun pegiat HAM.
Wanita itu juga bersuara lantang melawan Presiden Ramzan Kadyrov yang mendapat dukungan Kremlin.
Hanya beberapa jam sebelum terbunuhnya Estemirova, ia menghadiri konferensi pers yang menyerukan agar Putin diseret ke pengadilan internasional karena kejahatannya di Chechnya.
Kemudian, pada suatu pagi di bulan Juli 2009, Estermirova sedang berangkat seperti biasa ke tempat kerja sejauh 20 menit dari apartemennya di Grozny.
Baru 100 meter dari bangunan apartemen 10 lantai itu, empat pria bersenjata meringkus dan mendorongnya ke dalam sebuah mobil berwarna putih. Seorang saksi melihat semuanya.
Kendaraan itu melaju ke Ingushetia. Di sana, dalam keadaan tangan terikat, Estemirova ditembak lima kali di kepala dan dada.
Ketika mayatnya ditemukan, masih ada uang, paspor, dan kartu identitasnya.
Advertisement
4. Tiga Jurnalis Investigasi Rusia Dibunuh
Tiga wartawan Rusia dilaporkan tewas dalam sebuah serangan yang terjadi di Sibut, Republik Afrika Tengah. Pernyataan ini disampaikan oleh para pejabat dari kedua negara pada Selasa, 31 Juli 2018.
Menurut seorang wakil pejabat Sibut, Marcelin Yoyo, mereka diserang secara tiba-tiba oleh 10 pria tak dikenal di sebuah desa, sekitar 23 kilometer (14 mil) dari Sibut.
Yoyo menambahkan, para wartawan Rusia itu langsung dieksekusi di tempat kejadian perkara, sementara pengemudi yang membawa kendaraan mereka berhasil melarikan diri. Ia memberi tahu pihak berwenang pada Selasa pagi.
Vladimir Monteiro, juru bicara PBB di Republik Afrika Tengah, mengatakan jenazah para korban telah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit yang dibangun oleh badan tersebut di Sibut.
Radchenko, Rastorguyev, dan Dzhemal tengah menggarap sebuah film dokumenter dengan menggandeng agen media investigasi yang dijalankan oleh gembong Rusia, Mikhail Khodorkovsky. Media pemerintah TASS melaporkan, para wartawan itu sedang meliput kisah dari perusahaan swasta Rusia yang beroperasi di Republik Afrika Tengah.
5. Dibunuh lalu Dibuang ke Tepi Jalan
Anabel Flores Salazar adalah seorang jurnalis Meksiko dari negara bagian Veracruz. Ia melaporkan tentang kejahatan, korupsi, dan kegiatan polisi untuk El Sol de Orizaba.
Dua harian tempatnya bekerja dulu pernah diserang oleh para pria bersenjata pada 2011.
Ia sedang menuliskan laporan tentang kasus seorang pemilik toko yang ditembak mati dan melakukan investigasi kematian misterius beberapa remaja putri di lingkungan tempat tinggalnya.
Pada 8 Februari 2016 jam 2 pagi, sekelompok pria bersenjata memasuki rumah Flores Salazar. Mereka dilaporkan mengenakan seragam militer dan mengaku mendapat surat perintah penangkapan.
Flores Salazar dibawa ke salah satu truk abu-abu yang parkir di luar dan ia tidak pernah lagi terlihat dalam keadaan hidup sejak saat itu.
Sehari sesudahnya, mayatnya ditemukan di jalan layang yang terletak di negara bagian tetangga. Mayat itu dalam keadaan setengah telanjang, tangan dan kakinya diikat.
Kepalanya ditutupi kantong plastik dan wanita itu meninggal karena kehabisan napas.
Flores Salazar meninggalkan dua anak, yaitu seorang bayi dan seorang anak berusia 4 tahun. Ia adalah jurnalis ke tiga yang terbunuh di Meksiko pada 2016.
Advertisement
6. Wartawan Indonesia Ungkap Kasus Orde Baru
Fuad Muhammad Syafruddin (32) yang akrab dipanggil Udin, seorang wartawan Surat Kabar Harian (SKH) Bernas yang terbit di Yogyakarta menjadi tumbal di rezim Orde Baru.
Ia tewas dianiaya oleh orang tak dikenal di sekitar rumahnya. Udin tewas karena tulisannya mengusik penguasa kala itu Bupati Bantul Sri Roso Sudarmo, tentara berpangkat kolonel.
Sri Roso dihukum 9 bulan penjara pada 2 Juli 1999. Dia dinyatakan bersalah atas kasus suap Rp 1 miliar kepada Yayasan Dharmais, yayasan yang dikelola Presiden Soeharto.
Uang itu dijanjikannya sebagai imbalan bila diangkat kembali sebagai bupati Bantul 1996-2001. Pernyataan itu dituangkan dalam surat bersegel dikirim ke yayasan ditandatangani oleh R Noto Suwito yang tak lain adalah adik Soeharto.
Beberapa tulisan Udin mengkritisi kekuasaan Orde Baru dan militer. Tulisan yang cukup menyengat di antaranya '3 Kolonel Ramaikan Bursa Calon Bupati Bantul', 'Soal Pencalonan Bupati Bantul: banyak 'Invisible Hand' Pengaruhi Pencalonan', 'Di Desa Karangtengah Imogiri, Dana IDT Hanya Diberikan Separo' dan 'Isak Tangis Warnai Pengosongan Parangtritis'.