Jakarta - Kepala kru Repsol Honda, Santi Hernandez, menyatakan respons Marc Marquez atas insiden di MotoGP Argentina jadi titik balik merengkuh gelar juara dunia 2018.
Balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, pada 10 April 2018 berujung pahit bagi Baby Alien. Pembalap berusia 25 tahun tersebut terjatuh, sehingga gagal finis.
Advertisement
Banyak orang memprediksi insiden itu akan memengaruhi misi Marquez mengejar titel juara dunia MotoGP dalam tiga musim beruntun. Apalagi pada balapan pembuka di MotoGP Qatar Marquez hanya finis kedua, di belakang pesaing terberatnya, Andrea Dovizioso.
Namun, pembalap asal Spanyol itu berhasil merespons insiden tersebut dengan elegan. Dia berhasil memenangi tiga balapan beruntun setelah itu, masing-masing di Austin (Amerika Serikat), Jerez (Spanyol), dan Le Mans (Paris).
"Memang benar kami punya beberapa momen penting. Pertama di Qatar, kami tak menyangka bisa begitu dekat dengan Dovizioso," kata Hernandez, kepada Motorsport, Senin (22/10/2018).
"Tapi, jika saya harus memilih kunci tahun ini, saya akan memilih cara Marc Marquez menghadapi apa yang terjadi di Argentina dan bagaimana dia pulih dari momen itu. Pembalap lain mungkin akan mengubah pendekatan mereka," imbuh Hernadez.
Buka Keunggulan
Berkat tiga kemenangan beruntun setelah Argentina, Marquez berhasil membuka keunggulan 36 poin atas lawan-lawannya. Setelah itu, laju Marquez benar-benar tak terbendung.
Saat memenangi MotoGP Jepang sekaligus merebut gelar juara dunia, Marquez sudah unggul 102 poin atas Dovizioso. Koleksi poinnya tak mungkin terkejar oleh pembalap lain hingga akhir musim.
Marquez sudah memenangi delapan balapan pada MotoGP 2018. Kans menambah kemenangan masih terbuka karena musim ini masih menyisakan tiga seri di Australia, Malaysia, dan Valencia.
Pembalap yang identik dengan nomor 93 tersebut total mengoleksi tujug gelar juara dunia, lima di antaranya diraih di kancah MotoGP.
Sumber: Bola.com
Advertisement