Senjata Tersangka Peluru Nyasar DPR Tembus Kaca 6 Mm dari Jarak 274,32 M

Penembak yang menguji senjata tersangka kasus peluru nyasar ke DPR melesatkan peluru dari jarak 300 yard atau 274,32 meter.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 23 Okt 2018, 14:34 WIB
Penyidik Polda Metro Jaya dan Labfor menguji coba senjata yang dipakai oleh tersangka kasus peluru nyasar ke DPR di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (23/10). Uji coba digelar dengan sasaran kaca berjarak 300 meter. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Depok - Tim Puslabfor Polri melakukan uji balistik senjata yang digunakan tersangka kasus peluru nyasar, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/10/2018). Penembak melesatkan peluru dari jarak 300 yard atau 274,32 meter.

Kasubbidsenpifor, Kompol Arif Sumirat, menyatakan senjata yang digunakan pada uji balistik, yakni Glock 17 dengan peluru kaliber 9x19 millimeter.

Sama halnya dengan yang dipakai salah satu tersangka peluru nyasar ke DPR, IAW saat melakukan kelalaian di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta.

Arif menjelaskan, hasil uji balistik menunjukkan peluru kaliber 9x19 millimeter dapat menembus kaca dengan ketebalan 6 millimeter dan tiga tripleks setebal 18 millimeter.

"Jadi untuk jarak peluru kaliber 9x19 millimeter, menurut referensi bisa sampai 2 kilometer. Terbukti dengan dicoba sekarang dengan jarak 300 yard, di kaca 6 millimeter kacanya tidak pecah, tapi bolong. Berarti masih ada kekuatan menekan sasaran,"papar Arif, Depok, Selasa (23/10/2018).

"Selain itu juga, dicoba di tripleks tiga lapis masih tembus. Itu berarti dia ada kekuatan untuk mendorong," ucap dia.

Sementara, Arif menegaskan, switch auto yang digunakan tersangka IAW, tidak mempengaruhi daya jangkau. Switch auto hanya media untuk mempercepat pelontaran peluru.

"Switch auto hanya media saja untuk menekan peluru lebih banyak. Jadi, sekali trik langsung keluar semua. Magazen 1 tekanan keluar semua peluru," tukas dia.


9 Saksi

Tersangka insiden penembakan peluru nyasar di ruangan anggota DPR, IAW, menjalani proses rekonstruksi Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Jumat (19/10). IAW dan RMY merupakan Pegawai Negeri Sipil Kementrian Perhubungan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara itu, Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya AKBP Sapta Maulana mengatakan, saat ini sudah ada sembilan orang yang diperiksa atas kasus ini.

"Sampai saat ini sudah sembilan saksi yang diperiksa. Kemudian tambah satu orang saksi yang berinisial Y yang kita temukan pada saat proses rekon kemarin," kata Sapta.

Kata Sapta, Y merupakan petugas lapangan tembak. "Pada saat mereka menembak, dia ada di situ. Dia caddy juga," ujarnya.

Dalam hal itu, ada seorang petugas lainnya yang menemukan 'switch auto' yakni berinisial H. Di mana switch auto ini dipakai para tersangka untuk latihan menembak.

"(H) Dia sudah umumkan ini punya siapa, ternyata enggak ada yang ngaku, makanya dia simpan.

Lebih lanjut Sapta menegaskan, tak menutup kemungkinan akan adanya tersangka lainnya. Namun, hal itu hingga kini masih didalami penyidik.

"Ya bisa jadi (tersangka baru), tergantung hasil pemeriksaan. Kita lihat nanti," pungkas Sapta.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya