IHSG Memerah, Saham Infrastruktur Catat Penurunan Terbesar

Pada perdagangan kali ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.818,84 dan terendah 5.709,41.

oleh Nurmayanti diperbarui 24 Okt 2018, 16:17 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan saham hari ini. Sementara nilai tukar rupiah di posisi 15.191 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (24/10/2018), IHSG melemah 88,47 poin atau 1,53 persen ke posisi 5.709,4. Indeks saham LQ45 juga melemah 2,17 persen ke posisi 891,13. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 111 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG. Sementara 298 saham melemah dan 108 saham diam di tempat. Pada perdagangan kali ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.818,84 dan terendah 5.709,41.

Adapun total frekuensi perdagangan saham 379.984 kali dengan volume perdagangan 9,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 6,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 602,65 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.191.

Seluruh sektor saham tertekan. Sektor saham infrastruktur turun 3,44  persen dan catatkan penurunan terbesar. Diikuti sektor saham konsumsi yang merosot 1,97 persen. Kemudian sektor saham industri dasar melemah 1,88 persen.

Adapun saham yang menguat antara lain NELY yang naik 19,49 persen ke posisi Rp 141 per saham, saham INDX mendaki 15,28 persen ke posisi Rp 83 per saham, dan saham APLI menguat 14,29 persen ke posisi Rp 88 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BAYU merosot 20,37 persen ke posisi Rp 2.150 per saham, saham INKP tergelincir 13,31 persen ke posisi Rp 11.400 per saham, dan saham BPFI turun 12,41 persen ke posisi Rp 600 per saham.

 


Pembukaan

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau pada awal perdagangan Rabu pekan ini. Sektor saham konstruksi memimpin penguatan pada awal perdagangan. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (24/10/2018), IHSG sempat melemah 2,14 poin atau 0,04 persen ke posisi 5.795,75. Namun pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG menanjak 13,68 poin atau 0,25 persen ke posisi 5.812,10.

Indeks saham LQ45 naik 0,25 persen ke posisi 913,16. Seluruh indeks saham acuan kompak mendaki.

Sebanyak 112 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 43 saham melemah dan 101 saham diam di tempat. Pada sesi I, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.813,42 dan terendah 5.795,73.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.091 juta saham dengan nilai transaksi harian saham Rp 406 miliar. Investor asing jual saham Rp 183 miliar di pasar regular.

Investor asing melakukan aksi jual sebesar 12 miliar di pasar reguler. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.188.

Sektor saham kontruksi memimpin penguatan pada awal perdagangan. Sektor saham kontruksi menguat 0,55 persen. Disusul sektor saham pertambangan menanjak 0,48 persen dan sektor saham perkebunan mendaki 0,39 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham MPRO menguat 13,29 persen ke posisi Rp 448 per saham, saham INCF menanjak 10,91 persen ke posisi Rp 122 per saham, dan saham LPCK melonjak 10,53 persen ke posisi Rp 1.470 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham WAPO melemah 7,87 persen ke posisi Rp 82 per saham, saham MOLI merosot 5,50 persen ke posisi Rp 945 per saham, dan saham PANS tergelincir 3,27 persen ke posisi Rp 1.480 per saham.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya