Jawa Barat Aman, Timses Jokowi Kerja Keras Raih Suara Banten dan DKI Jakarta

Jumlah daerah yang harus lebih getol ditingkatkan perolehan suaranya untuk kemenangan Jokowi berubah dibandingkan 2014.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Okt 2018, 20:58 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan saat membagikan sertifikat tanah di kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (25/9). Jokowi membagikan 7.000 sertifikat tanah kepada masyarakat kabupaten dan kota Bogor. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf percaya diri menguasai lumbung suara di wilayah Pulau Jawa. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Eriko Sotarduga menekankan suara di Provinsi Banten dan DKI Jakarta perlu direbut dengan usaha ekstra.

Sementara, berdasarkan survei internal Timses Jokowi, pasangan mereka unggul di Jawa Barat. Di wilayah itu, Jokowi kalah saat berlaga di Pilpres 2014.

"Kalau dari Jawa Barat kita lihat sudah unggul walaupun belum terlalu jauh. Nah kita tinggal menjaganya antara Banten dan DKI nih yang memang kita harus fokus juga," ujarnya di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).

Ia menyebut, saat ini jumlah daerah yang harus lebih getol ditingkatkan perolehan suaranya berubah dibandingkan 2014. Dia enggan menyebut berapa daerah yang dimaksud.

"Justru dalam situasi-situasi yang cepat sekali kita unggul justru kita di situ yang musti waspada karena ini bisa saja berubah dengan sangat cepat," ungkap Wasekjen PDI Perjuangan itu.

Dia juga mengatakan, survei internal Tim Kampanye Nasional menunjukkan hasil tak jauh berbeda dengan survei elektabilitas Populi Center maupun Litbang Kompas. Di mana Jokowi-Ma'ruf unggul di angka sekitaran 50-60 persen.

 


Tak Terlena

Namun, Eriko mengingatkan supaya jajaran pendukung tidak terlena karena berkaca pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi tidak menjamin kemenangan petahana.

"Nah ini juga yang kami memang harus berhati hati sekali seperti contohnya di Jawa Tengah, di Jawa Barat tentu hal ini yang membuat kami tidak boleh terlena tidak boleh lengah tidak boleh menganggap ini suatu hal yang sudah terjadi pada taun depan," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya