Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah Komunitas relawan yang tergabung dalam Sejuta Teman mengajak masyarakat berani melawan penyebaran hoax yang semakin masif disebarkan selama beberapa tahun terakhir, terutama di media digital.
Ajakan ini disampaikan dalam diskusi bertajuk 'Ngobrol Sore: Gak Pake Hoax' yang diselenggarakan bersamaan dengan peresmian website baru 'Sejuta Teman' di Sekretariat Sejuta Teman, Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (24/10/2018).
Advertisement
Juru Bicara Sejuta Teman, Astri Wulan menjelaskan, website ini nantinya akan digunakan sebagai salah satu media untuk melawan penyebaran hoax di masyarakat.
"Kami membuka kanal 'Lawan Hoaks' yang isinya kumpulan informasi serta berita yang belum jelas kebenarannya, mengidentifikasinya sebagai hoax, dan memberikan data serta fakta sebagai upaya meluruskan informasi yang beredar," kata Astri.
Selain itu, Sejuta Teman juga membuka kanal 'Lapor Hoaks' yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melaporkan hoax yang ada di sekitar mereka. Ini adalah upaya meningkatkan partisipasi publik untuk melawan hoax yang beredar mulai dari lingkungan terkecilnya.
"Tiap jelang tahun politik, sangat mudah kita menemukan kabar-kabar bohong dan bombastis disebar. Bahkan dari lingkungan terkecil misalnya grup keluarga. Harapannya tentu makin banyak orang yang sadar dan secara aktif melaporkan hoax, bahkan harus dilawan dan diluruskan," kata Astri.
Kopdar Relawan Digital
Diskusi dan peresmian website Sejuta Teman juga turut mengundang beberapa pembahas yakni koordinator Relawan Edukasi Antihoaks Indonesia (Redaxi) Astari Yanuarti, akademisi literasi digital Universitas Indonesia Firman K. Sujono, dan Duta Anti-Hoaks Olga Lidya.
Acara ini juga jadi momen perdana kopi darat relawan digital yang sudah dibentuk Sejuta Teman sejak bulan September lalu.
"Kami juga mengajak lebih banyak lagi teman-teman untuk bergabung bersama kami dan menjad relawan digital untuk melawan penyebaran hoaks. Semakin banyak orang yang sadar dan secara aktif melawan hoaks, tentu akan semakin baik bagi kualitas demokrasi kita," tutup Astri.
Reporter: Randy Ferdi Firdaus
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement