Polisi Cecar Ahmad Dhani 75 Pertanyaan Terkait Kasus Dugaan Penipuan Vila

Ahmad Dhani mengatakan, selama penyidikan hanya memberitahu apa yang dikatakan mantan Wali Kota Batu Edy Rumpoko kepadanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2018, 08:31 WIB
Seniman, Dhani Ahmad Prasetyo jelang membuat pelaporan tentang dugaan persekusi di Bareskrim Mabes Polri Gedung KKP, Jakarta, Jumat (19/10). Dhani Ahmad merasa mendapat perlakuan persekusi saat berada di Surabaya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur mencecar musikus Ahmad Dhani dengan 75 pertanyaan saat diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan investasi vila di Batu senilai Rp 200 juta.

"Ditanya 75 pertanyaan dan dijawab dengan baik. Sementara untuk hari ini pertanyaan sudah cukup, kalau ada tambahan kita akan datang. Intinya mendudukkan permasalahan dengan prosedur, jadi penegakan hukum ini biar tidak ada rekayasa," kata kuasa hukum Ahmad Dhani, Kristiawanto, usai mendampingi kliennya di Mapolda Jatim Surabaya, Rabu malam, 25 Oktober 2018.

Disinggung apakah akan ada mediasi antara Ahmad Dhani dengan pelapornya Moh Zaini Ilyas, Kristiawanto menyatakan pihaknya sampai saat ini masih fokus menjalani pemeriksaan untuk memastikan semua tahapan-tahapan dilalui dan terkonfirmasi.

"Pada prinsipnya kami ada iktikat baik. Untuk tahapan selanjutnya kita lihat nanti," ujarnya seperti dilansir Antara.

Ahmad Dhani mengatakan, selama penyidikan hanya memberitahu apa yang dikatakan mantan Wali Kota Batu Edy Rumpoko kepadanya. Dhani kembali menegaskan dalam kasus tersebut dirinya hanya berurusan dengan Edy Rumpoko.

"Kalau saya dengan Edy Rumpoko sudah kayak kakak adik. Kalau ditanya apakah kenal dengan pelapor, sama seperti misalnya ditanya saya kenal apa tidak sama penyidik, ya kenal tapi pada waktu itu," kata Ahmad Dhani.

Terkait fee lima persen yang ada dalam bukti SMS antara Dhani dan Zaini, suami Mulan Jameela itu menjelaskan "fee" yang dimaksud konteksnya lain.


Akui Bukti Transfer

Fee itu akan diberikan jika semua terpenuhi. Namun dalam kasus ini, lanjut Dhani, pelapor tidak mampu memenuhinya.

"Misal gini, Jokowi janji buyback Indosat, kalau tidak terpenuhi saya tidak akan milih dia lagi, kalau terpenuhi milih dia lagi. Ternyata tidak terpenuhi, ya tidak milih dia lagi. Artinya dalam SMS itu saya akui iya, jika terpenuhi, namun ini tidak terpenuhi," ujarnya lagi.

Sementara untuk bukti transfer, pria asal Surabaya itu mengakui dan tidak mengelak. Bahkan dia siap jika keterangannya nanti dikonfrontir dengan pelapor. Meski begitu, Dhani tetap merasa SMS-nya bukanlah sesuatu yang melanggar hukum.

"Untuk sisa Rp 200 juta belum tahu dikembalikan kapan tergantung penyidiknya," katanya pula.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya