Punya 4G+, Smartfren Targetkan 13 Juta Pelanggan Sampai Akhir 2018

Upaya Smartfren untuk mengembangkan jaringan 4G+ tak terlepas dari kebutuhan generasi milenial akan konektivitas internet di kehidupan sehari-harinya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 25 Okt 2018, 15:00 WIB
Peluncuran paket data 4G terbaru Smartfren oleh Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Palembang - Operator seluler Smartfren memperluas cakupan jaringan 4G+ sampai ke seluruh pulau Sumatera.

Bahkan, Sumatera menjadi wilayah kedua yang jadi fokus Smartfren untuk mengembangkan 4G+.

Upaya Smartfren untuk mengembangkan jaringan 4G+ tak terlepas dari kebutuhan generasi milenial akan konektivitas internet di kehidupan sehari-harinya.

Karena butuh internet cepat, stabil, dan kuota yang banyak, Smartfren juga meluncurkan produk terbarunya yakni kartu perdana Super 4G Unlimited dan Super 4G Kuota yang dijual dengan harga murah.

Paduan jaringan 4G+ dan produk internet murah ini membuat Smartfren membidik jumlah penggunanya bakal sampai 13 juta user pada akhir 2018.

Diungkapkan oleh Chief Brand Officer Smartfren Roberto Saputra, sampai saat ini, pengguna Smartfren jumlahnya mencapai 10 juta user.

"Di kuartal kedua 2018 ini, jumlah pelanggan 10 juta, sebelumnya kami menetapkan target hingga 15 juta pengguna (sampai akhir 2018), tapi di akhir 2018 mungkin tercapai di 12-13 juta pelanggan," kata Roberto ditemui Tekno Liputan6.com saat uji jaringan 4G+ di Palembang, Kamis (24/10/2018) malam.

Roberto menjelaskan mengapa target 15 juta pelanggan yang dibidik belum tercapai. "Di pertengahan tahun ada regulasi baru, dan itu berdampak ke pengguna baru," jelas dia.

Regulasi yang dimaksud kemungkinan besar adalah registrasi kartu prabayar yang mulai diberlakukan sejak Oktober 2017 dan berakhir pada April 2018.

Dengan registrasi kartu prabayar memang jadi ketahuan berapa banyak kartu SIM aktif yang beredar di pasar.

Sementara, kartu prabayar yang tadinya mungkin dibeli hanya untuk mendapatkan manfaat kuota kemudian dibuang jika kuota habis (tidak diregistrasikan), tak lagi terhitung sebagai pelanggan aktif.

Bicara soal layanan 4G+, Smartfren mengklaim sudah mengkover kota-kota besar di Sumatera seperti Medan, Pekanbaru, Jambi, Padang, Batam, Lampung, hingga Bangka.

Ditambah dengan produk kartu perdana dan voucher kuota unlimited dan super 4G kuota, Smartfren yakin bisa mencapai 13 juta user.

"Paket unlimited direspon dengan baik, demikian juga dengan paket kuota yang harganya mulai Rp 30 ribu sampai Rp 60 ribu. Bulan-bulan ini cukup bagus, dan akuisisi pelanggan dilakukan dengan baik," tutur Roberto.

Intinya, dia bilang, Smartfren berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan yang loyal dengan peningkatan jaringan.


Alokasikan Capex Buat Bangun Jaringan

Sebelum terlambat, buruan daftarkan sim prabayar kamu. Begini cara registrasi kartu Indosat, Telkomsel, XL, Smartfren dan Tri. (Foto: CrackBerry.com)

Roberto menyebut, sejak 2017 hingga 2020, Smartfren mengalokasikan US$ 200 juta untuk mengembangkan jaringan.

"Dari 2017 hingga 2020, (Smartfren) investasikan US$ 200 juta untuk coverage. Bisa dibilang, hampir 100 persennya untuk mengembangkan jaringan," ujar Roberto.

Roberto menekankan, bagi perusahaan telekomunikasi, memang tidak ada pengeluaran yang lebih besar kecuali untuk investasi jaringan.

"Dari segi human resource misalnya, nggak nambah banyak, galeri juga kecil-kecil. Dulu kami memang pernah fokus di perangkat, tetapi sekarang enggak lagi fokus device. Jadi semuanya ya memang untuk membangun jaringan," tandasnya.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya