Pemerintah Targetkan 8 Juta UMKM Berbasis Digital Pada Tahun Depan

Kemkominfo menargetkan sebanyak delapan juta UMKM akan menjalankan bisnis berbasis pada aplikasi teknologi digital pada akhir 2019.

oleh Andina Librianty diperbarui 25 Okt 2018, 16:00 WIB
Menkeu Sri Mulyani (kiri) dan Menkominfo Rudiantara saat memberi keterangan terkait pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, Senin (8/10). Hingga hari ini jumlah peserta yang mendaftar sudah mencapai 34 ribu orang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi digital mendorong pemerintah untuk ikut mengembangkannya di dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menargetkan sebanyak delapan juta UMKM akan menjalankan bisnis berbasis pada aplikasi teknologi digital pada akhir 2019.

Target tersebut lebih cepat daripada sebelumnya yang diharapkan terealisasi pada 2020. Saat ini sekira 6,5 juta UMKM atau setara dengan 82 persen dari target delapan juta, telah memanfaatkan teknologi digital.

"Mudah-mudahan akhir tahun 2019 semua UMKM sudah merambah ke teknologi digital. Kita juga sama-sama tahu sekitar 50 persen ekonomi Indonesia berasal dari UMKM," tutur Menkominfo, Rudiantara, seperti dikutip dari keterangan resminya, Kamis (25/10/2018).

Proses digitaliasi UMKM, kata Rudiantara, sebenarnya sudah dapat dilihat melalui berbagai platform e-commerce startup, seperti Bukalapak dan Tokopedia. Menurutnya, kedua platform secara jelas turut serta menyumbang dan mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.

"Dari Tokopedia saja sudah membantu proses digitalisasi sebanyak 2 juta UMKM, kemudian Bukalapak juga seperti itu, pelapaknya atau merchant itu kan kebanyakan UMKM," ujar Rudiantara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, kontribusi UMKM terhadap ekonomi Indonesia dapat dikategorikan sangat besar yakni 64,41 persen atau mencapai Rp 850 triliun per tahun pada produk domestik bruto (PDB).


Infrastruktur TIK

Ilustrasi internet.

Guna mencapai target digitalisasi UMKM, Rudiantara menilai perlu kesiapan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) agar dapat membangun konektivitas yang berdampak kepada produktivitas pelaku bisnis startup, UMKM dan UKM, untuk turut mendorong perekonomian bangsa.

Pembangunan TIK juga bertujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T).

"Pemerintah melalui Kemenkominfo sedang dalam proses untuk membangun satelit Palapa Ring sebagai siasat untuk memberikan akses internet ke seluruh kantor desa, sekolah dan puskesmas di wilayah 3T," jelasnya.

Rudiantara memperkirakan satelit tersebut tersebut sudah dapat beroperasi pada akhir 2022. Sampai saat ini, katanya, sudah ada 61.000 desa yang terhubung internet 4G dari keseluruhan 75.000 desa di Indonesia.

Satelit Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer.

Palapa Ring terdiri dari tujuh lingkar kecil serat optik untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku, serta satu backhaul menghubungkan semuanya.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya