Semen Baturaja Berhasil Rebut Posisi Pemimpin Pasar di Sumatera

Total permintaan semen di Sumatera pada semester I 2018 mecapai 6.481.428 ton.

oleh Merdeka.com diperbarui 25 Okt 2018, 16:29 WIB
Ilusrasi pabrik semen. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta pada Kamis ini. Dalam RUPSLB kali ini perseroan melakukan evaluasi kinerja Semester I 2018 dihadapan para pemegang saham.

Corporate Secretary Semen Baturaja Basthony Santri menyampaikan, berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia, total permintaan (demand) semen untuk wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) pada semester I 2018 sebesar 2.945.142 ton. Jumlah ini, mengalami peningkatan 14,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 2.619.172 ton.

"Sementara total permintaan di Sumatera pada semester I 2018 mecapai 6.481.428 ton, meningkat sebesar 7,5 persen dari semester I 2017 sebesar 6.028.820 ton," kata Basthony, Kamis (25/10/2018).

Pada semester I 2018, perusahaan dengan kode emiten SMBR ini juga mencatatkan pertumbuhan volume penjualan yang berhasil melampaui permintaan di seluruh wilayah pemasaran.

"Mulai dari Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, engkulu, Hingga Bangka-Belitung," imbuhnya.

Dia menambahkan, meski kondisi oversupply masih berlanjut pada akhir tahun, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tetap mendominasi dan terus tumbuh di Sumatera Selatan (Sumsel).

Bahkan Lampung menurutnya, sejak Febuari 2018 SMBR berhasil merebut posisi market leader.

Melalui strategi Perseron yang efektif, Semen Baturaja juga berhasil meningkatkan penjualan di Jambi sebesar 112 persen. Selain itu, perseroan juga juga telah melakukan ekspansi ke Bangka Belitung sejak November 2017 lalu.

"Saat ini market share telah mencapai enam persen," kata Basthony.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Semen Curah

Pekerja melintasi area pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (16/3). Meski mendapat penolakan dari sejumlah warga kendeng, PT Semen Indonesia menyatakan siap secara resmi mengoperasikan pabrik semennya. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Terkait kinerja penjualan domestik indstri semen semester pertama, Basthony mengatakan SMBR mencatat pertumbuhan volume tertinggi. Pencapai itu menurutnya antara lain karena penjualan semen curah yang tinggi di Sumbagsel.

Pertumbuhan penjualan semen curah selama tahun berjalan atau year on year, sebagaian besar karena volume penjualan melejit di Provinsi Lampung sebesar 318 persen dan Sumsel 21 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Terutama disumbangkan oleh proyek jalan tol," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya