Liputan6.com, Jakarta - Terbentang hingga 55 kilometer, jembatan atas air terpanjang di dunia yang menghubungkan daratan utama Cina, yakni di Zhuhai, Hong Kong, dan Macau, telah diresmikan pada Selasa, 23 Oktober 2018, waktu setempat.
Berada di atas jembatan yang punya terowongan bawah laut sepajang 6,7 kilometer ini, sebagaimana dikutip dari ndtv.com, Kamis (25/10/2018), suguhan pemandangan bakal berupa laut, pengunungan, dan pulau-pulau karang kecil.
Baca Juga
Advertisement
Jembatan yang semula dijadwalkan beroperasi pada 2016 itu didesain anti-gempa dan topan. Jembatan dibangun menggunakan 400.000 ton besi, cukup untuk membangun 60 Menara Eiffel. Tak heran kalau jembatan ini kemudian menelan biaya hingga miliaran dolar Amerika Serikat.
Setelah melalui masa konstruksi selama sembilan tahun, jembatan yang membentang di Pearl River Estuary ini ternyata tak sembarang bisa dinikmati semua orang. Dikutip dari BBC, Kamis (25/10/2018), hanya 10.000 kendaraan pribadi warga Hong Kong yang boleh melintasi jembatan ini.
Izin tersebut didapat setelah lolos seleksi ketat dengan beberapa kriteria, termasuk memegang posisi dalam proyek pemerintahan atau membuat kontribusi besar untuk charity di selatan Cina, tepatnya di Provinsi Guangdong.
Kebanyakan orang akan melalui jembatan ini menggunakan bus dengan lama perjalanan kurang lebih 45 menit. Sementara, pelancong harus melalui imigrasi dan titik pemeriksaan di kedua akhir jembatan tersebut.
Kendati dihiasi banyak pro-kontra, mulai dari jumlah pekerja yang meninggal ketika membangun jembatan ini, sampai dampak pada lingkungan. Namun dilaporkan ndtv.com, turis sangat bersemangat menjajal pengalaman baru dengan melalui jembatan atas laut terpanjang di dunia yang dijuluki Si Gajah Putih Raksasa.
Saksikan video pilihan di bawah ini: