Sandiaga Disamakan dengan Kakeknya, Cucu Bung Hatta Bereaksi

Berbeda dengan jawaban keempat rekannya. Dahnil memberikan jawaban kala dia menyandingkan sosok Prabowo-Sandiaga dengan sosok Bung Karno dan Bung Hatta.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 25 Okt 2018, 15:26 WIB
Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak (tengah) bersama tokoh pemuda lintas agama saat memberi keterangan di Jakarta, Selasa (5/9). Mereka mengeluarkan pernyataan sikap terkait Rohingya . (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Cucu Wakil Presiden pertama RI Muhammad Hatta atau Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta, angkat bicara soal klaim juru bicara capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dalam posting-an video yang diunggah di media sosial, Dahnil menyebut Sandiaga Uno memiliki kesamaan dengan Bung Hatta.

Dalam video berdurasi 2 menit 11 detik yang diunggah di dalam laman Twitter Wasekjen PAN yang juga jubir Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini, Dahnil tidak sendiri. Dia bersama empat juru bicara tim kampanye Prabowo-Sandiaga. Mereka adalah dokter Irene mewakili Gerindra, Faldo Maldini, dokter Gamal Albinsaid, dan politikus muda PKS Pipin Sopian.

Tema perbincangan kelimanya adalah mengenai mengapa mereka merasa pantas Prabowo-Sandiaga memimpin Indonesia.

"Karena gua percaya cuma Prabowo-Sandi yang bisa bikin bangsa ini dari jongkok sampai berdiri tegak," ujar Faldo menjawab pertanyaan Dahnil.

Sementara Iren menjawab, bahwa kebijakan yang dibangun Prabowo-Sandi mendukung pada kepentingan kaum perempuan, yaitu emak-emak.

"Kalo gua suka banget kata-kata Partai Emak-Emak itu, kebijakannya mendukung emak-emak, yaitu kesehatan ibu dan anak serta pendidikan itu penting untuk masa depan Indonesia," tutur Irene.

Lain hal dengan Pipin. Politikus muda PKS ini menuturkan bahwa dia melihat sosok Sandiaga sebagai perwakilan kaum muda yang teladan. Terlebih dari sisi agama.

"Gue butuh pemimpin muda, cerdas dan saleh, dan Bang Sandi itu dawam puasa Senin Kamis. Ajuddu Haq-nya itu yang disukai. Pemimpin yang teladan," ungkap Pipin.

Alasan lain dilontarkan dokter Gamal. Menurut dia, sosok capres-cawapres yang mereka dukung adalah sosok yang dianggap mumpuni dalam menyelesaikan persoalan ekonomi bangsa saat ini.

"Kalau saya ibaratkan mereka ini dynamic duo. Jadi, hari ini kita sepakat menghadapi masalah ekonomi. Oleh karena itu, mereka adalah sosok yang compatible dengan permasalahan yang kita hadapi hari ini dan tantangan di hari-hari ke depan," kata Gamal.

Berbeda dengan jawaban keempat rekannya. Dahnil memberikan jawaban bahwa dia menyandingkan sosok Prabowo-Sandiaga dengan sosok Bung Karno dan Bung Hatta.

"Mereka seperti bagian baru dari model Bung Karno dan Bung Hatta. Pak Prabowo itu seperti kombinasi Bung Karno dan Jenderal Soedirman. Sedangkan Bang Sandi adalah bagian baru dari Bung Hatta," ucap Dahnil.

Pengumpamaan Dahnil itu justru mendapat reaksi dari cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf-Hatta. Melalui akun @Gustika menuliskan, "Tidak kenal dengan Bung Hatta tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta. Tidak elok menggunakan nama Beliau (dan Eyang Karno) demi kepentingan politik. I'm so done, setiap pilpres nama beliau digadai-gadai. it's getting old @Dahnilanzar."

 

Meski demikian, Gustika menegaskan respons yang dia berikan terhadap Dahnil bukan berarti dia berpihak pada kubu sebelah.

"Untuk memperjelas, ini berlaku ke semua belah pihak ya. MISALNYA Ma’ruf disamakan sama Bung Hatta (karena Hatta turunan ulama tarekat) ya juga salah. Untung TIDAK terjadi sih.

Dan btw pilpres lalu Hatta Rajasa tiba-tiba dipanggil “Bung Hatta”, skrg gantian. Kan......... YHA."

 


Seperti Langit dan Bumi

Ketum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (kiri) memberi pernyataan saat diskusi publik di kantor staff presiden, Jakarta, Kamis (7/9). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, mendukung sikap cucu wapres pertama Mohammad Hatta yang geram sang proklamator disamakan dengn cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno. Menurut dia, keluarga Muhammad Hatta berhak keberatan jika dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

"Apalagi yang hebat disamakan dengan Sandi yang perbandingannya seperti langit dan bumi," kata Antoni melalui pesan singkat, Kamis (25/10).

Sekjen PSI itu menyebut kubu Prabowo-Sandiaga ini tidak memahami sejarah. Tak cuma mencatut nama Bung Hatta, sebelumnya Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, menyebut Hanum Salsabiela Rais sebagai Cut Nyak Dien masa kini.

"Coba baca lagi buku sejarah siapa Bung Hatta dan Cut Nyak Dien," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya