Ini Kunci agar RI Tak Perlu Impor Beras

Bulog juga mengklaim stok beras di gudang miliknya saat ini mencapai 2,6 juta ton, atau di atas ambang aman.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Okt 2018, 17:55 WIB
Aktivitas penurunan beras impor dari sebuah kapal saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11). Sekitar 27 ribu ton beras tersebut didatangkan dari Vietnam untuk menjaga kestabilan persediaan beras nasional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data surplus produksi beras Indonesia sebanyak 2,85 juta ton pada tahun ini. Data ini dinilai dapat menjadi acuan bagi pemerintah untuk membatasi impor.

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Sutarto Alimoeso mengatakan, surplus beras sebanyak itu bisa menjaga stabilitas pasokan hingga akhir tahun.

"Kuncinya ada pada penyerapan beras petani oleh Bulog di bulan Oktober-Desember. Kalau surplus bisa terserap separuhnya, stok bisa ditahan hingga Maret ketika musim panen, dan tak perlu impor," tegas Sutarto kepada wartawan, Kamis (25/10/2018).

Dia mengaku penilaian ini berdasarkan pengalaman dirinya saat menjabat Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Direktur Utama Perum Bulog.

Selain itu, Bulog juga mengklaim stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 2,6 juta ton, atau di atas ambang aman.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan jika dengan stok yang ada pemerintah tidak akan menambah impor beras.

"Dasar impor itu kalau stok Bulog di bawah 1 juta ton dan harga naik sampai dengan 10 persen," kata JK beberapa waktu lalu.

 


Surplus Beras

Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi beras Indonesia pada tiga bulan terakhir 2018 mencapai 3,94 juta ton. Dengan adanya data ini maka Indonesia secara keseluruhan memiliki potensi produksi beras sebesar 32,42 juta ton hingga akhir tahun.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, produksi beras hingga September sebesar 28,47 juta ton. Angka merupakan angka terbaru dan valid sesuai dengan kajian metode penghitungan metode kerangka sampel area (KSA).

"Produksi beras hingga akhir tahun, perkiraan produksi beras sebesar 32,42 juta ton. Masing masing Oktober hingga Desember sebesar 1,52 juta ton, 1,20 juta ton dan 1,22 juta ton," ujar dia.

Adapun konsumsi beras Indonesia hingga Desember 2018 diperkirakan sekitar 29,57 juta ton. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan produksi beras Januari hingga Desember 2018.

"Dengan demikian, surplus produksi beras di Indonesia pada 2018 diperkirakan sebesar 2,85 juta ton," jelas Suhariyanto.

 

Tonton Video Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya