Duo Miliarder Muda Ini Lebih Suka Naik Bus ke Kantor

Ternyata tidak semua miliarder naik mobil mewah ke kantor.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Okt 2018, 07:00 WIB
Ilustrasi miliarder (iStock)

Liputan6.com, Sydney - Duo miliarder asal Australia lebih suka naik kendaraan umum ketimbang naik kendaraan pribadi ketika pergi ke kantor. Predikat miliarder tetap tidak mengubah kebiasaan mereka tersebut.

Ini dilakukan oleh pendiri Atlassian yaitu Mike Cannon-Brookes dan Scott Farquhar. Padahal, kekayaan mereka mencapai 14,2 miliar dolar Australia atau setara Rp 152,7 triliun (1 dolar Australia = Rp 10.755).

"Saya yakin kita akan (berangkat kerja) seperti biasanya, saya naik bis dan kereta untuk ke kantor," ucap Farquhar seperti dikutip oleh Grafton Daily Examiner.

Cannon-Brookes dan Farquhar sama-sama berusia 38 tahun. Mereka sukses secara finansial berkat perusahaan software mereka yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat (AS).

Duo miliarder juga membeli tempat tinggal yang berdekatan. Tahun lalu, Farquhar mengeluarkan 71 juta dolar Australia (Rp 763,6 miliar) untuk membeli sebuah properti di Sydney.

Cannon-Brookes membeli properti tepat di sebelah rumah Farquhar. Ia menghabiskan USD 100 juta (Rp 1,07 triliun) untuk membeli sebuah mansion bersejarah.

Walau rumahnya mewah, mereka tetap dikenal memiliki tingkah pola hidup sederhana. Ketika perusahaannya IPO pada akhir 2015 lalu, yang menjadi awal status miliarder mereka, keduanya lebih suka merayakannya secara sederhana dengan sepotong pizza ketimbang sampanye dan kaviar.

"Di situlah kami, di koran, kita miliarder dan kita bilang ke satu sama lain, 'Hei, pizza mana yang kamu mau?' Begitulah kami saat membuka ke publik (IPO)," ucap Farquhar.

Saat ini, keduanya merupakan miliarder muda terkaya nomor dua di Australia versi Financial Review Young Rich List. Ini adalah tahun ketujuh mereka berada di puncak daftar itu.


Ini Alasan Para Miliarder Tetap Bekerja meski Sudah Tajir Melintir

Hingga kini, kedua belah pihak yang mewakilkan suara Amber Heard dan Elon Musk masih bungkam. Tak hanya itu saja, netizen juga berasumsi jika Elon dan Amber adalah sepasang kekasih. (AFP/Bintang.com)

Ada tipikal orang yang sudah kaya, namun mereka tidak berhenti bekerja, melainkan terus produktif. Sebut saja nama seperti Mark Zuckerberg, Li Ka-Shing, dan Warren Buffett. Mengapa ada miliarder yang seperti itu?  Berikut penjelasan yang dihimpun dari sejumlah penelitian para ilmuwan, seperti dikutip dari Bright Side, Senin, 22 Oktober 2018.

1. Menjaga Hidup Agar Tetap Terkendali

Pekerjaan Anda merupakan penyokong hidup Anda dan bisa membantu Anda dalam memetakan masa depan. Dengan bekerja, Anda akan merasa aman dan stabil.

2. Bertemu Orang Baru

Bekerja dalam kelompok bisa membuat seseorang lebih dekat dengan koleganya dan memungkinkan mereka untuk saling mengenal satu sama lain.

Semakin sering Anda bertemu orang baru, maka semakin besar pula jaringan bisnis dan peluang usaha Anda berkembang.

3. Obat Kebosanan dan Depresi

Beberapa orang berpendapat bahwa bekerja merupakan obat yang efektif untuk mengatasi rasa bosan dan depresi. Dengan bekerja, perhatian Anda akan teralihkan dari pikiran negatif, karena Anda disibukkan dengan sesuatu yang lebih positif.

4. Dapat Motivasi dan Jadi Disiplin

Meski sistem yang diterapkan di beberapa perusahaan tidak seperti pelatihan militer, namun dengan bekerja, Anda bisa menjadi disiplin waktu.

Berkat pekerjaan Anda, Anda memiliki aturan dan 'ritual' tertentu, dapat merencanakan dan belajar mengatur waktu serta uang.

5. Bisa Mengubah Dunia

Bill Gates, Warren Buffett, dan Mark Zuckerberg bisa menjalani kehidupan yang mudah, meski publik menganggap bahwa mereka tidak pernah bekerja.

Kendati demikian, sebagai gantinya, mereka terus menciptakan inovasi baru dan fungsional bagi masyarakat di dunia. Mereka pun bisa membaca apa yang dibutuhkan oleh publik. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya