Dibayangi Sentimen Eksternal, IHSG Bakal Terkoreksi

Musim laporan keuangan emiten di kuartal III 2018 masih menjadi penopang IHSG agar tak tersungkur dalam.

oleh Bawono Yadika diperbarui 26 Okt 2018, 07:41 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah pada perdagangan saham Jumat (26/9/18). Baik sentimen internal dan eksternal atau global masih bayangi IHSG pada perdagangan terakhir di pekan ini.

Analis Valbury Sekuritas Suryo Narpati mengatakan, pada perdagangan hari ini, musim laporan keuangan emiten di kuartal III 2018 masih menjadi penopang IHSG agar tak tersungkur dalam. Data fundamental ekonomi RI turut berkontribusi mengangkat sedikit IHSG.

Oleh sebab itu, Suryo memprediksi IHSG melemah di rentang 5.673-5.782.

"Konflik politik termasuk perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China masih bayangi IHSG untuk terkoreksi," tuturnya.

Suryo menilai, bursa saham global ke depan tetap patut diwaspadai. "Diharapkan aksi ambil untung tidak membuat pelemahan lanjutan ke IHSG," tambahnya.

Senada, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menyebutkan, pergerakan IHSG belum menunjukan katalis positif hingga pada hari ini. Momentum pesimistis pasar (bearish) justru dominan pada pergerakan indeks.

"Bearish trend line disinyalir menyebabkan IHSG tertekan terkonsolidasi. Adapun range pada akhir pekan ini berada di kisaran 5680-5788," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Saham Pilihan

Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di tengah pesimistis kondisi pasar, Suryo menganjurkan saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sementara itu, Lanjar merekomendasikan saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT H M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk serta PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya