Liputan6.com, Aceh - Sebanyak 10 orang siswa/siswi di Aceh mewakili Indonesia pada peringatan kesadaran tsunami dunia yang diikuti 40 negara di Jepang, 27 Oktober hingga 2 Novemper 2018.
"Ini suatu kongres diadakan oleh Kedutaan Jepang dan PBB dengan mengundang siswa tingkat SMA dari negara yang pernah terkena bencana tsunami," kata Kepala SMA Negeri-2 Banda Aceh, Drs Mukhtar, di Banda Aceh, Kamis, 25 Oktober 2018.
Hal itu diungkapkannya usai menjadi pemateri ruang opini publik bertema "Bencana Bukan Hanya Fenomena Alam" bersama korban tsunami dan ahli geologi setempat Faisal Ardiansyah, difasilitasi Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengaku bersyukur karena semua siswa siswi di sekolahnya terpilih untuk memenuhi undangan dari Pemerintah Jepang mengikuti kegiatan "High School Student Summit On World Tsunami Awarness Day 2018" yang dipusatkan di Kota Wakayama seperti dilansir Antara.
Program ini, lanjutnya, penting terutama bagi generasi muda agar mampu memberi kesadaran kepada masyarakat. Di antaranya bukan hanya paham tentang bencana tsunami, tetapi dapat meminimalisasi korban jika bencana itu terjadi kembali.
Ke-10 pelajar SMA 2 Banda Aceh menjadi duta muda kesadaran tsunami berangkat ke Jepang, yakni Miftah Mardhatillah, Mira Lathifa, Vinca Grace Sihombing, dan Farah Najwa Alia.
Lalu Aura Salsabila, Asy Syifa Syaharani, Sulfia Zuchrina, Khairunnisa, Muhammad Abdi Mubarak, Roby Suherman. Mereka didampingi Kepala SMA 2 Banda Aceh Muchtar Geumpang, dan guru Najwa SPdI, MHSc.
Roby Suherman (16), memberi gambaran bahwa dirinya bersama sembilan orang murid sekolah itu selama di Jepang akan saling bertukar informasi karena tinggal di provinsi rawan bencana.
"Yang kita lakukan di sana, saling berbagi pengalaman tentang tsunami. Supaya kita dan generasi muda, dapat lebih sadar terhadap tsunami," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini: