HNW: Hasil Survei Rendah, PKS Akan Bekerja Efektif

Menurut Hidayat, kedaulatan rakyat itu bukan di tangan lembaga survei, tapi ditangan rakyat.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2018, 05:12 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memberi sambutan dalam diskusi Ambassador Talks di Fraksi PKS, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/4). Diskusi membahas penanganan pengungsi di negara konflik dan pengaruhnya secara global. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengatakan, hasil survei yang memprediksi suara partai tidak mencapai empat persen justru akan mendorong bekerja lebih efektif.

"Itu menjadikan kami sebagai masukan-masukan untuk bekerja lebih efektif lagi dan untuk membuktikan bahwa kami bisa mendapatkan amanat dari rakyat," kata Hidayat di sela acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Solo, Surakarta, Jawa tengah, Kamis (25/10/2018).

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua MPR RI ini menanggapi hasil survei Kompas yang menyebutkan PKS diprediksi hanya mendapatkan suara 3,3 persen atau terancam tidak lolos ambang batas parlemen yang sebesar 4 persen.

"Biasanya pengaruh buat warga PKS, lembaga-lembaga yang hasil surveinya sebelum pemilu akan membuat semangat bagi PKS, tiga kali lipat yang disebut. Kalau sekarang Kompas menyebut 3,3 persen, mudah-mudahan hasilnya menjadi sembilan persen," kata Hidayat seperti dilansir dari Antara. 

Hidayat juga menegaskan bahwa kedaulatan rakyat itu bukan di tangan lembaga survei, tapi ditangan rakyat.

"UUD menegaskan bahwa rakyat lah yang memilih bukan lembaga survei. Lembaga survei itu hanya memberikan indikasi saja dan beberapa kali dia juga salah," kata pria yang biasa disapa HNW itu. 


Di Bawah Nasdem

Hasil survei Litbang Kompas pada 24 September-5 Oktober 2018 menyebutkan hanya lima parpol yang lolos dan sisanya terancam tidak lolos ambang batas parlemen yang sebesar 4 persen.

Menurut Kompas, lima parpol yang diprediksi lolos adalah PDI-P (29,9 persen), Partai Gerindra (16 persen), PKB (6,3 persen), Partai Golkar (6,2 persen) dan Partai Demokrat (4,8 persen).

Sedangkan yang terancam tidak lolos adalah Partai Nasdem (3,6 persen), PKS (3,3 persen), PPP (3,2 persen), PAN (2,3 persen), Perindo (1,5 persen), Hanura (1 persen), PBB (0,4 persen), PSI (0,4 persen), Partai Berkarya (0,4 persen), Partai Garuda (0,3 persen) dan PKPI (0,1 persen).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya