Ketum PAN Janji Perjuangkan Nasib Ojek Online

Pengemudi Ojek Online yang tergabung dalam Grab maupun GO-JEK ini mengeluhkan tarif yang terlalu murah serta potongan pajak tanpa dasar hukum yang jelas.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2018, 02:32 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) berbincang dengan perwakilan Masyarakat Ojek Online Seluruh Indonesia (MOSI) di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Kamis (25/10). MOSI menyampaikan berbagai keluhan kepada Zulkifli Hasan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan untuk pengemudi ojek online. Dia yang juga Ketum PAN memerintahkan partainya untuk perhatikan nasib pengemudi ojek online.

"Baik sebagai Ketua MPR maupun Ketua Umum PAN, Saya siap memfasilitasi keadilan untuk pengemudi ojek online. Di DPR, Fraksi PAN juga akan perjuangkan tarif yang lebih adil, manusiawi dan menguntungkan untuk pengemudi ojek online," kata Zulkifli, Kamis (25/10).

Hal itu disampaikan Zulkifli Hasan saat menerima curhat dan pengaduan Pengemudi Ojek Online yang tergabung dalam Masyarakat Ojek Online Indonesia (MOSI).

Mereka diterima langsung Zulkifli Hasan di ruang kerjanya Lantai 9 Nusantara III Senayan.

Pengemudi Ojek Online yang tergabung dalam Grab maupun GO-JEK ini mengeluhkan tarif yang terlalu murah serta potongan pajak tanpa dasar hukum yang jelas.

"Kami sudah mengadu kemana mana pak, ke Kementerian ke Istana juga. Buntu dan enggak ada hasil. Sekarang harapan kami tinggal di MPR. Karena itu kami datang ke sini karena percaya pada beliau pak Zulkifli Hasan," ungkap Danny Stephanus, Koordinator Masyarakat Ojek Online Indonesia.

 


Rp 1.300 per 1 Km

Ketua MPR Zulkifli Hasan (tiga kiri) menerima perwakilan Masyarakat Ojek Online Seluruh Indonesia (MOSI) di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Kamis (25/10). MOSI meminta Zulkifli Hasan menjadi "Bapak Angkat" alias dewan pembina. (Liputan6.com/JohanTallo)

Aspirasi lain disampaikan mantan pengemudi Ojek Online Ahmad Syafi'i. Ia mengeluhkan minimnya peran pemerintah dalam mengatur tarif, sehingga aplikasi menerapkan tarif rendah.

"Bayangkan pak sekarang kami dihitung Rp 1.300 per 1 km. Itu sudah habis sama bensin dan enggak ada keuntungan. Belum lagi potongan pajaknya pak," kata Syafi'i.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan juga sampaikan pentingnya pengemudi ojek online ini memiliki payung hukum yang jelas.

"Kalau Komunitas Ojek Online belum punya penasihat, belum ada bapak angkat, saya siap ikut membantu perjuangan teman-teman," tutup dia.

Reporter: Randy Ferdi Firdaus

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya