Liputan6.com, Jakarta - Mobil yang diklaim buatan Indonesia, Esemka memang tidak bisa dipisahkan dengan nama Presiden Joko Widodo. Pasalnya, mobil yang awalnya dibuat oleh tangan-tangan anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini melambungkan nama pria yang akrab disapa Jokowi ini saat masih menjabat menjadi Wali Kota Solo hingga jadi orang nomor satu di negara ini.
Bahkan, ketika mobil yang diklaim bakal menjadi merek nasional ini kembali mencuat jelang Pemilihan Presiden (pilpres), masyarakat tetap menghubung-hubungkannya dengan Jokowi.
"Sejak jadi Wali Kota Solo sampai jadi Presiden, para jurnalis tetap menanyai saya mengenai perkembangan mobil Esemka," curhat Jokowi seperti dilihat di akun Instagram resminya, Jumat (26/10/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dijelaskan Jokowi, mobil Esemka dahulu itu produk uji coba dari anak-anak SMK di Surakarta, dibantu oleh beberapa teknisi dari perusahaan-perusahaan besar. Sebagai wali kota, tentu saya ia mendorong upaya anak-anak tersebut, termasuk mendukung agar Esemka bisa berlanjut ke tahap berikut seperti uji emisi dan mendapatkan status layak jalan.
"Selanjutnya, setelah memenuhi sejumlah aspek, Esemka akan beralih menjadi properti industri yang tak terkait dengan pemerintah," tegasnya.
Sementara itu, Jokowi menjelaskan jika tugas pemerintah hanya mendorong, tidak ada kaitannya dengan kepentingan apa pun.
"Setelah jadi ya diserahkan kepada industri. Seperti saat ini, Esemka sudah dikerjakan dan dikembangkan penuh oleh industri tanpa campur tangan pemerintah dalam proses produksinya. Tentu bukan Presiden yang buat pabrik sendiri dan bikin mobil Esemka sendiri," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Untuk diketahui, kini setidaknya ada delapan tipe mobil Esemka yang sudah melakukan pengujian di BPLI-SKB dan sudah melalui uji tipe kendaraan atau Vehicle Type Approval (VTA) di Balai Pengujian Laik Jalan, dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Kementerian Perhubungan.
BPLI-SKB sudah memberikan lulus uji tipe pada lima mobil Esemka pada Fabruari dan Maret 2016, yaitu Bima 1.3 (4×2) M/T, Bima 1.8D (4×2) M/T, Niaga 1.0 (4×2) M/T, Digdaya 2.0 (4×2) M/T, dan Borneo 2.7D (4×2) M/T.
"Tiga lagi mohon menjadi info ter-update, mobil barangnya dua, Bima 1.0 (4×2) MT dan Bima 1.3 L (4×2) MT, sedangkan mobil penumpang satu yaitu tipe Garuda 2.0 (4×4) MT. Total ada delapan (ditambah hasil uji di 2016),” ujar Caroline kepada Liputan6.com.
Advertisement