Kelakar Jokowi Main Virtual Reality: Nanti Sepak Bola Enggak Ada Lapangan

Setelah mencoba virtual reality di markas Facebook dan booth Telkomsel, Jokowi membayangkan, kalau main sepak bola bisa tanpa lapangan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Okt 2018, 17:00 WIB
Jokowi menceritakan main gim virtual reality di markas Facebook tiga tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan, saat mencoba virtual reality saat berkunjung ke markas Facebook di California, Amerika Serikat, tiga tahun yang lalu. Pada waktu itu, Jokowi baru pertama kali main gim virtual reality.

Awalnya, Jokowi heran diminta memakai kacamata khusus virtual reality oleh pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Mark rupanya mengajak Jokowi bermain tenis meja menggunakan virtual reality.

"Tiga tahun lalu, waktu masuk markasnya Facebook, saya disuruh pakai kacamata, lalu main ping pong. Tapi enggak ada meja, enggak ada bolanya. Ini apa Mark? Tanya saya. Ini virtual reality, jawabnya," ungkap Jokowi dalam sambutan di acara pembukaan IDEAFEST 2018 di Jakarta Convention Center, Jumat (26/10/2018).

Pengalaman main virtual reality kembali dialami Jokowi hari ini di acara IDEAFEST 2018. Jokowi sempat mampir ke booth Telkomsel. Ia mencoba virtual reality.

"Tadi sih beda (dengan yang di markas Facebook), Virtual reality di booth Telkomsel-nya mancing," lanjut Jokowi.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:


Sepak bola tanpa lapangan

Jokowi menceritakan pengalaman dirinya main virtual reality di markas Facebook tiga tahun lalu. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Saat main virtual reality di booth Telkomsel, Jokowi bertanya, apa saja yang bisa dilakukan dengan virtual reality. Salah satu jawabannya adalah bermain bola.

"Saya tanya, apakah ini bisa untuk semua hal, katanya bisa, bahkan untuk (bermain) sepak bola. Saya pikir, nanti sepak bola enggak ada lapangan, enggak ada bola. Adanya orang (lagi) tendang-tendangan," tambah Jokowi yang langsung disambut tawa dari seluruh tamu undangan yang hadir.

Adanya virtual reality termasuk tantangan ke depan yang harus dihadapi. Ini menandakan kemajuan teknologi. Yang menggerakaan kemajuan itu adalah masyarakat.

"Yang menggerakkan kemajuan itu adalah Saudara-saudara semua," ujar Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya