Sadis, Modifikasi BMW Bermesin Jet MIG-23

Semenjak mesin jet menjadi sumber tenaga untuk pesawat terbang, orang-orang mulai bermimpi untuk menggunakannya di mobil. Bahkan beberapa pabrikan pernah mencoba konsep tersebut.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 27 Okt 2018, 20:00 WIB
BMW Bermesin Jet MIG-23 (Carscoops)

Liputan6.com, Moscow - Semenjak mesin jet menjadi sumber tenaga untuk pesawat terbang, orang-orang mulai bermimpi untuk menggunakannya di mobil. Bahkan beberapa pabrikan pernah mencoba konsep tersebut.

Namun, mewujudkan konsep tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Turbin memang mulai diimplementasikan di mobil, dengan konfigurasi yang berbeda.

Mimpi untuk menggunakan mesin jet memang terasa mustahil dan terus menghantui bayangan orang-orang yang berambisi untuk mewujudkannya, seperti pria asal Rusia yang satu ini.

Dilansir Carscoops, pria bernama Igor Negoda memiliki kemampuan teknis yang sangat baik dan berhasil menyematkan TS-21 Auxiliary Power Unit (APU) milik pesawat tempur MIG-23 ke BMW E30. Hasilnya? BMW Seri 3 tersebut menjadi sangat buas.

Menurut Carscoops, TS-21 digunakan untuk menghidupkan mesin utama MIG-23. Tapi sudah lebih dari cukup untuk menggerakkan BMW tersebut.

Diperkirakan tenaga yang dihasilkan mesin jet tersebut hanya sebesar 60 Tk dengan torsi melimpah mencapai 400 Nm. Selain itu, hal lain yang dihasilkan adalah asap dan juga suara yang sangat bising. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pesawat Jet Honda Dirilis Seharga Rp 54 Miliar

Honda bisa dibilang sebagai produsen yang menyasar berbagai segmen, dari mulai mesin pemotong rumput hingga pesawat jet. Terkini, setelah tujuh tahun pengembangan, produksi perdana dari HondaJet akhirnya mengudara di langit North Carolina. 

Disadur dari Autoevolution, Kamis (3/7/2014), burung besi lansiran Jepang itu diajak menjelajah selama 84 menit dengan kecepatan 384 knot atau setara 643 km per jam di atas ketinggian 15.500 kaki.

Bahkan Honda mengklaim kalau pesawat jetnya itu bisa melesat dengan kecepatan maksimum 777 km per jam dengan ketinggian jelajah 43 ribu kaki. 

Seperti yang diharapkan, HondaJet dapat melahap sejumlah indikator pengujian termasuk handling, avionik, serta sejumlah kemampuan lainnya seperti pendaratan.

Adapun, HondaJet diterbangkan dan mendarat di kantor pusat Honda Aircraft Company yang berada di Piedmont Triad International Airport di Greensboro. 

Ketika pesawat berkelir hijau, emas dan putih kembali ke darat, sang pilot memarkirkan HondaJet di depan hanggar dan langsung dikerubungi 1.000 kru dan karyawan sebagai bentuk perayaan. 

"Dengan penerbangan pertama ini, program HondaJet telah memasuki fase berikutnya dan bersiap untuk dikirim. Perayaan ini adalah puncak dari penelitian dan pengembangan, serta ini merupakan prestasi penting untuk membawa pesawat ke pasar," kata Presiden dan CEO Honda Aircraft Company Michimasa Fujino.

Uji terbang ini menandai langkah signifikan untuk mendapatkan sertifikasi dari Federal Aviation Administration (FAA). Jika tak ada aral melintang, pesawat ini mulai melayani pelanggan di Amerika Utara dan Eropa pada tahun depan. 

Untuk diketahui, HondaJet merupakan pesawat berkapasitas lima penumpang yang bisa menempuh jarak sejauh 2.183 km. Pesawat ini bisa terbang di landasan dengan panjang kurang dari 4.000 kaki.

Perusahaan mematok harga untuk HondaJet sekira US$ 4,5 juta atau setara Rp 54 miliar (estimasi kurs Rp 12.040 per dolar AS). 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya