Dalam Setahun, Harta Miliarder Dunia Bertambah Rp 21.297 Triliun

Sebanyak 2.159 miliarder dunia berhasil menambah kekayaan dengan total USD 1,4 triliun atau setara Rp 21.297 triliun.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Okt 2018, 21:00 WIB
Labu berbentuk Patung Liberty yang disinari cahaya pada pameran Great Jack O'Lantern Blaze di Van Cortlandt Manor, New York, Sabtu (14/10). The Great Jack O'Lantern Blaze ini dipamerkan selama 25 hari pada Oktober - awal November. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)

Liputan6.com, New York - Pada tahun 2017, kekayaan para miliarder di seluruh dunia bertambah sampai lebih dari USD 1 triliun. Kekayaan tersebut lebih tinggi dari perhitungan dalam seabad terakhir.

Dilaporkan The Guardian, sebanyak 2.159 miliarder berhasil menambah kekayaan mereka semua dengan total USD 1,4 triliun atau setara Rp 21.297 triliun (USD 1 = Rp 15.212). Angka itu didapat dari perhitungan UBS dan PwC.

Menurut UBS, kekayaan yang dihasilkan para miliarder di 2017 lebih tinggi dari yang pernah dicatat dalam sejarah. Bahkan, kekayaan yang dihasilkan keluarga Rothschild, Rockefeller dan Vanderbilt telah terlewati.

"30 tahun terakhir ini kami melihat terciptanya kekayaan yang lebih besar dari Zaman Sepuhan (Gilded Age)," tulis UBS Billionaires Report.

Padahal, Zaman Sepuhan adalah ketika banyak pelaku industri legendaris yang mengekspansi kerajaan bisnis mereka. Sebut saja John Pierpont Morgan senior alias J. P. Morgan, Andrew Carnegie, dan John Rockefeller.

Generasi Zaman Sepuhan juga melahirkan bergenerasi keluarga di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang memengaruhi bisnis, perbankan, politik, sampai seni, selama satu abad lebih. Saham yang booming ditenggarai sebagai  penyebab mengapa 2017 para miliarder tambah kaya.

Kekayaan yang diraih para miliarder tahun lalu disebut melewati angka GDP Spanyol dan Asutralia. Ke depannya, transisi kekayaan lewat warisan pun akan terjadi.

Tahun lalu saja, 40 dari 179 orang mendapatkan status miliarder baru karena warisan. Dalam 20 tahun ke depan uang sebanyak USD 3,4 triliun (Rp 51.723 triliun).


Alasan Para Miliarder Tetap Bekerja meski Sudah Tajir

Jeff Bezos (Photo by Amy Harris/Invision/AP)

Banyak para miliarder terkaya di dunia yang masih aktif bekerja. Sulit untuk dipahami ketika para miliarder tetap memilih untuk bekerja keras, meski uang yang mereka himpun sudah membeludak dan sudah jadi orang kaya di negaranya --bahkan dunia.

Lantas, apa alasan yang mendasari bahwa di muka Bumi ini, ada tipikal orang yang sudah kaya, namun mereka enggan untuk berdiam diri? Berikut penjelasan yang dihimpun dari sejumlah penelitian para ilmuwan, seperti dikutip dari Bright Side.

1. Menjaga Hidup Agar Tetap Terkendali

Pekerjaan Anda merupakan penyokong hidup Anda dan bisa membantu Anda dalam memetakan masa depan. Dengan bekerja, Anda akan merasa aman dan stabil.

2. Bertemu Orang Baru

Bekerja dalam kelompok bisa membuat seseorang lebih dekat dengan koleganya dan memungkinkan mereka untuk saling mengenal satu sama lain.

Semakin sering Anda bertemu orang baru, maka semakin besar pula jaringan bisnis dan peluang usaha Anda berkembang.

3. Obat Kebosanan dan Depresi

Beberapa orang berpendapat bahwa bekerja merupakan obat yang efektif untuk mengatasi rasa bosan dan depresi. Dengan bekerja, perhatian Anda akan teralihkan dari pikiran negatif, karena Anda disibukkan dengan sesuatu yang lebih positif.

4. Dapat Motivasi dan Jadi Disiplin

Meski sistem yang diterapkan di beberapa perusahaan tidak seperti pelatihan militer, namun dengan bekerja, Anda bisa menjadi disiplin waktu.

Berkat pekerjaan Anda, Anda memiliki aturan dan 'ritual' tertentu, dapat merencanakan dan belajar mengatur waktu serta uang.

5. Bisa Mengubah Dunia

Bill Gates, Warren Buffett, dan Mark Zuckerberg bisa menjalani kehidupan yang mudah, meski publik menganggap bahwa mereka tidak pernah bekerja.

Kendati demikian, sebagai gantinya, mereka terus menciptakan inovasi baru dan fungsional bagi masyarakat di dunia. Mereka pun bisa membaca apa yang dibutuhkan oleh publik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya