Demi Menambah Jarak Tempuh Mobil Listrik, Sasis Disulap Menjadi Baterai

Jarak tempuh adalah salah satu kendala terbesar untuk mobil listrik. Jarak tempuh mobil listrik sekarang berkisar dari 320 - 480 km. Namun, bagaimana jika mobil itu sendiri terbuat dari baterai?

oleh Amal Abdurachman diperbarui 27 Okt 2018, 12:00 WIB
Mobil listrik Nissan Lead di Nissan Futures ke-4 (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Jarak tempuh adalah salah satu kendala terbesar untuk mobil listrik. Jarak tempuh mobil listrik sekarang berkisar dari 320 - 480 km. Namun, bagaimana jika mobil itu sendiri terbuat dari baterai?

Dilansir popularmechanics, penelitian terbaru menemukan bahwa material serat karbon yang digunakan untuk memangkas bobot dapat digunakan sebagai komponen baterai. Secara spesifik, serat karbon dapat digunakan sebagai electrodes, sebuah material dalam baterai yang mengumpulkan dan menyimpan tenaga.

Para ilmuwan mulai meneliti struktur microscopic dari berbagai jenis serat karbon. Mereka menemukan serat karbon berukuran besar dengan satu orientasi arah adalah yang terkuat, namun lemah jika digunakan menyimpan energi listrik. Sebaliknya, serat karbon kecil dengan orientasi buruk dapat menyimpan energi listrik, namun strukturnya lemah.

Para ilmuwan tersebut mengungkapkan ada cara untuk memperkuat serat karbon sekaligus meningkatkan daya penyimpanan. Artinya di masa mendatang serat karbon bisa digunakan sebagai sasis mobil sekaligus menyimpan energi listrik.

Secara teori, di masa depan bisa saja energi listrik tersimpan di dalam sasis maupun body mobil. Sehingga bobotnya berkurang dan dapat menempuh jarak lebih jauh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Cas 4 Menit, Daya Jelajah Porsche Taycan Tembus 100 Km

Mobil listrik Porsche Taycan rencananya dirilis pada 2020. (Porsche)

Porsche diketahui tengah mengembangkan mobil listrik berjuluk Taycan. Mobil ini rencananya dirilis pada 2020.

Disebutkan, Porsche Taycan bisa menempuh jarak 100 kilometer (km) dengan pengecasan cuma 4 menit. Untuk mempersiapkannya, Porsche menggelontorkan investasi hingga Rp 104 triliun.

 

Budget itu dialokasikan untuk beragam sektor guna mewujudkan Porsche Production 4.0, seperti fasilitas pabrik, pengembangan produk dan tenaga kerja.

Produksi Porsche Taycan dilakukan di sebuah fasilitas yang mengusung konsep ‘pabrik di dalam pabrik.’ Berlokasi di pabrik utama di Zuffenhausen, Jerman, fasilitas ini menerapkan sistem produksi flexi-line.

Hal itu akan menjadikan Porsche sebagai produsen pertama, yang menggunakan sistem transportasi tanpa penggerak dalam proses produksi seri berkelanjutan. Porsche juga mengedepankan konsep ramah lingkungan dalam produksi Taycan dengan misi karbon netral.

"Kami memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen model Porsche yang dikirim mulai 2025 akan dialiri listrik. Ini akan melibatkan investasi besar di bidang-bidang seperti pengembangan dan produksi, serta pelatihan staf," kata Lutz Meschke, Wakil Ketua Dewan Eksekutif dan Anggota Dewan yang bertanggung jawab untuk Keuangan dan IT di Porsche, melalui keterangan yang diterima OTO (25/10).

Taycan diyakini bakal menjadi mobil listrik paling inovatif. Melalui dukungan teknologi 800V, Porsche menjamin bahwa baterai lithium-ion yang disematkan dapat diisi dalam jangka waktu singkat atau fast-charging.

Setidaknya hanya butuh mengisi daya selama 4 menit, untuk menyediakan tenaga yang mampu menggerakkan mobil sejauh 100 km (menurut hasil uji NEDC).

 

Inovasi ini tentunya dapat meningkatkan tingkat penerimaan masyarakat. Sekaligus menciptakan tantangan tersendiri bagi Porsche. Lantaran mereka harus ikut mendukung penyediaan infrastruktur yang kompatibel.

Karenanya, Porsche menawarkan Mobile Charger Connect berkapasitas 22kW. Perangkat ini memungkinkan pengisian daya yang cukup cepat dan mudah. Selain itu, Porsche bersama pelaku industri otomotif lainnya, seperti BMW, Daimler dan Ford yang tergabung dalam usaha bersama, Ionity, bakal membangun 400 stasiun pengisian daya tinggi dengan kapasitas 350kW, di seluruh Eropa pada akhir 2019.

Kemudian VW Group inisiatif Electrify America akan meninjau pemasangan infrastruktur pengisian daya (kapasitas hingga 350kW) di 300 stasiun tol mulai 2019.

Porsche juga berencana memasang lebih dari 2.000 titik pengisian daya listrik di berbagai tempat, salah satunya hotel. Rencana itu dinilai menjadi sebuah solusi luas bagi Eropa, dengan akses sejumlah besar stasiun pengisian daya yang dikelola penyedia layanan berbeda. Nantinya, Porsche akan mengelola semua penagihan secara terpusat.

Sumber: Oto.com

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya