Meski Sibuk, 5 Hal Ini Tak Boleh Dilupakan Pebisnis

5 hal yang tak boleh dilupakan para pebisnis, meski sibuk sekalipun.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Okt 2018, 08:00 WIB
Sovenir papan seluncur terlihat di Bali, Senin (15/10). KUR yang disediakan pemerintah untuk sektor pariwisata sebagai upaya pengembangan destinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mereka yang memiliki misi membangun kerajaan bisnisnya patut diacungi jempol. Keberanian mereka untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan kontribusi mereka dalam membuka lapangan pekerjaan adalah ciri khas para pebisnis.

Banyak yang bisa dipelajari dari membangun bisnis, mulai dari memasarkan produk dengan cerdas, mengembangkan produk yang menjanjikan, mempelajari kebutuhan masyarakat, sampai belajar bangkit lagi dari kegagalan. Di tengah kesibukan mereka dalam mengembangkan bisnis, terdapat sejumlah hal yang tidak boleh dilupakan pada pebisnis.

Umumnya, hal-hal berikut ini tidak berurusan dengan bisnis, melainkan pada diri si pebisnis dan hubungan pribadinya dengan orang-orang sekitar. Para pebisnis disarankan untuk tetap meluangkan waktunya untuk hal berikut meskipun sibuk.

Selengkapnya, berikut 5 hal yang tidak boleh dilupakan oleh pebisnis, sebagaimana dilansir dari Entrepreneur.


1. Bangun Relasi yang Bermakna

Ilustrasi Foto Bekerja di Kantor (iStockphoto)

Pergi ke sebuah acara bisnis adalah ajang agar kamu mengenal pelaku bisnis lain dan juga dikenal. Persiapan diri sebaik mungkin dan saling tukar kartu nama.

Lewat networking, kamu bisa menemukan orang-orang sepemikiran untuk berbagi ide dan nasihat. Maka, pastikan kamu lakukan lebih dari sekadar bertukar kartu nama. Luangkan waktu untuk kembali bertemu dengan orang-orang tersebut, dan bangun relasi yang bermakna.


2. Cari Cara Lepas Stres

Ilustrasi piknik di pantai (iStockphoto)

Menurut survei Gallup, perjalanan sebagai wirausahawan bisa berkontribusi terhadap tingkat stres. Hasilnya tidak hanya lelah secara fisik, melainkan mental.

Yang kena efek bukan hanya diri kita, melainkan bisnis yang kita bangun, dan mungkin orang-orang sekitar. Jalan keluarnya jelas yaitu tidak menganggap enteng stres.

Carilah waktu meredakan stres dengan sehat, seperti berolahraga, yoga, atau aktivitas kreatif lainnya. Tidak perlu melihat kegiatan-kegiatan itu sebagai buang-buang waktu, sebab kesehatan mental dan fisikmu juga penting.


3. Berperan sebagai Mentor

Tawa Mark Zuckerberg sebelum dirundung masalah pencurian data pengguna Facebook. (AFP/JUSTIN SILLIVAN)

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah mentoring. Apapun bisnis yang kamu miliki, pegawai adalah aset yang paling berharga.

Berinvestasilah pada pegawai, bantu mereka agar bisa menemukan passion, dan berilah mereka ruangan untuk menjelajahi kelompok dan proyek yang mendapatkan daya tarik mereka. Lakukan agar mentoring menjadi berkelanjutan di tempat kerja, sehingga bawahanmu pun bisa menjadi mentor bagi bawahannya juga.

Tentunya, para pemimpin pasti ingin dikenal sebagai figur yang bisa mengembangkan bawahannya. Hal ini tak hanya membantu kesuksesan bisnis, tetapi membawa kepuasan bagi diri sendiri dan orang lain.


4. Cuti

Supaya nggak bingung memilih tempat untuk berbuka puasa saat perjalanan mudik Lebaran, ini lho ada sederet tips buka puasa. (Ilustrasi: Pexels.com)

Jangan lupa cuti. Jangan lupa liburan. Meninggalkan bisnis pastinya bisa membuat kamu cemas, bahkan menakutkan. Tetapi kamu tetap harus beristirahat.

Selain cuti memiliki keuntungan jelas seperti meringankan stres, mendapatkan tidur yang lebih berkualitas, meningkatkan produktivitas, dan bahkan mencegah penyakit jantung, ternyata ada keunggulan lain dari cuti. Apa itu?

Yakni berfungsi sebagai saat mendelegasikan tugas ke pegawai lain. Berikan tim kamu kesempatan bahwa mereka bisa memimpin kapal saat kamu sedang tidak ada.

Dengan melakukan ini, kamu membangun kompetensi, mengembangkan perkembangan tim, dan memberikan ruang bagi dirimu sendiri. Dan ketika kamu selesai liburan, kamu bisa fokus ke tugas dengan prioritas lebih tinggi.


5. Habiskan Waktu Bersama

Bagaimana cara menempatkan uang yang aman? Adrian Maulana akan menjawabnya dalam tulisan 'Bersahabat dengan Risiko' ini. (Ilustrasi: dharakinfotech.com)

Jangan sampai lupa untuk siapa kamu membuka bisnis. Selalu lakukan interaksi dengan pelanggan, serta perhatikan bagaimana mereka memakai layanan yang kamu berikan.

Toh, bisa saja para pelanggan memberi kamu ide yang menarik. Jika tak tahu bagaimana berhubungan dengan pelanggan, kamu bisa memakai bantuan internet untuk melakukan semacam webinar bertema "Ask Me Anything" untuk menjawab respons konstruktif dari pelanggan.

Waktu yang kamu habiskan untuk hal semacam itu akan setara dengan insight yang kamu dapatkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya